ATVSI Ingatkan Generasi Muda: Hoax dan Cyber Crime Bukan Pancasila

Sekjen ATVSI Gilang Iskandar beri kuliah umum di Untag Semarang.
Sumber :
  • Dok

Kasus hoax di Indonesia memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Dari isu politik, vaksin, bencana alam, hingga kriminal, hoax dapat menimbulkan kepanikan dan bahkan kerugian ekonomi.

Bahkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut, hoax dapat menjadi pintu masuk radikalisme, karena dapat memicu kebencian berbasis agama maupun ideologi.

Kerjasama Para Pihak

Kuliah umum di UNTAG Semarang ini menjadi momentum penting bagi ATVSI untuk menegaskan perannya bukan hanya sebagai wadah industri televisi, tetapi juga sebagai agen literasi digital. Generasi muda diingatkan untuk lebih bijak, kritis, dan cerdas dalam menghadapi banjir informasi. Karena di era digital, kebenaran sering kali terkubur di balik derasnya arus hoax. “Televisi masih ada, regulasi masih ada, dan kita semua punya tanggung jawab yang sama. Mari bersama-sama menjaga ruang informasi kita tetap sehat dan bermartabat,” pungkas Gilang.

Mahasiswa Sebagai Garda Terdepan

Rektor UNTAG Semarang Prof. Dr. Sunarno, M.Si dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada ATVSI. Ia menilai kuliah umum ini sangat relevan dengan tantangan zaman, terutama bagi mahasiswa baru yang sedang memasuki dunia akademik. “Kami berterima kasih kepada ATVSI yang telah berbagi pengetahuan, data, dan pengalaman. Generasi muda, khususnya mahasiswa UNTAG harus menjadi garda terdepan dalam melawan hoax dan kejahatan siber,” kata Rektor.

Selain para mahasiswa baru, hadir pula dalam acara tersebut jajaran pembina dan pengurus yayasan, jajaran rektorat, para dekan dan jajaran dekanat, dosen, serta perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari bebagai fakultas. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa isu literasi digital adalah kepentingan bersama. (TJ)