Bank Indonesia Jateng Gelar CJIBF 2025, Promosikan 13 Proyek investasi Clean and Clear di Jawa Tengah

Central Java Investment Business Forum (CJIBF) dan UMKM Gayeng 2025.
Sumber :
  • TJ Sutrisno

Viva Semarang – Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi menyelenggarakan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) dan UMKM Gayeng 2025 di Semarang pada Senin, 5 Mei 2025.

Mengusung tema "Central Java Rising: Connecting Heritage, Business, and Investment for Green & Sustainable Growth," gelaran CJIBF dan UMKM Gayeng 2025 ini bertujuan untuk mengakselerasi investasi, perdagangan, dan pariwisata di Jawa Tengah.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra, Duta Besar Belarus, Duta Besar Bangladesh, Konsul Jenderal Australia, serta perwakilan calon investor dan buyer dari Denmark, Swedia, Jepang, Singapura, Hong Kong, dan Turki. Turut hadir pula akademisi, perwakilan perbankan, berbagai asosiasi, dan pelaku UMKM.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan CJIBF dan UMKM Gayeng 2025 ini merupakan penyelenggaraan yang ke-22 untuk CJIBF dan yang ke-7 untuk UMKM Gayeng. Beliau menambahkan bahwa sinergi rutin antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ini merupakan wujud konsistensi dan komitmen bersama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang berkelanjutan.

"Gelaran ini juga merupakan implementasi program pembangunan di pilar investasi, perdagangan, dan pariwisata KERIS (Koridor Ekonomi, Perdagangan, Investasi dan Pariwisata) Jateng," jelasnya.

Pada CJIBF 2025, dipromosikan 13 proyek investasi clean and clear di Jawa Tengah. Di sektor energi terbarukan, proyek investasi yang ditawarkan meliputi Candi Umbul Telomoyo dan Dieng Geothermal Power Plant, Waste to Derived Fuel Grobogan, serta Mini Hydro Power Plant Banyumas.

Di sektor pertanian dan hilirisasi makanan minuman, dipromosikan proyek Industri Garam Jepara, Sentra Industri Perikanan Pati, Sistem Resi Gudang dan Subterminal Agribisnis Grobogan, Pengolahan Cassava Banjarnegara, serta Pengolahan Kelapa Terintegrasi, Industri Pengolahan Udang Terintegrasi, dan Kawasan Ekonomi Khusus Perikanan di Cilacap.

Selain itu, terdapat pula promosi investasi proyek pengembangan Green Hospital di Kabupaten Semarang (sektor kesehatan) dan Taman Kyai Langgeng Ecopark Magelang (sektor pariwisata). Dalam CJIBF kali ini, calon investor juga berkesempatan melakukan pertemuan bisnis dengan pengelola lima kawasan industri di Jawa Tengah, yaitu Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis Batang, Kawasan Industri Kendal, Kawasan Industri Wijayakusuma, Jatengland Industrial Park Sayung, dan Batang Industrial Park.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menekankan bahwa kegiatan CJIBF 2025 memiliki peran krusial dalam mendorong investasi di Jawa Tengah. Menurutnya, sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah dalam memacu pertumbuhan investasi dan perdagangan memberikan dampak langsung kepada masyarakat.

"Forum CJIBF ini tidak hanya menjadi wadah pertemuan business to business, tetapi juga mencakup diskusi. Beberapa perusahaan bahkan telah mencapai kesepakatan, menandatangani kerja sama antarperusahaan dan antarwilayah, bahkan antarnegara, dalam rangka mengembangkan investasi di Jawa Tengah," jelasnya.(TJ)