Jelang Tahun Ajaran Baru, Belasan Anak Yatim Dapat Hadiah Belanja Kebutuhan Sekolah
Viva Semarang – Menyambut tahun ajaran baru, Pemerintah Kabupaten Semarang bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Semarang menyalurkan bantuan pendidikan kepada 18 anak dari Desa Jatijajar, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
Masing-masing anak mendapatkan bantuan senilai Rp500 ribu, yang terdiri dari paket sembako senilai Rp150 ribu dan Rp350 ribu khusus untuk perlengkapan sekolah. Bantuan ini diberikan secara langsung dengan cara mengajak anak - anak ke pusat perbelanjaan sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Ketua TP PKK Kabupaten Semarang, Peni Ngesti Nugraha, yang turut mendampingi anak-anak saat berbelanja perlengkapan sekolah di Luwes Ungaran menyebut bantuan ini sangat tepat waktu dan bermanfaat.
" Kami sangat berterima kasih kepada Dinas Sosial dan Baznas atas kolaborasi ini. Bantuan ini bukan sekadar nominal, tapi menjadi semangat bagi anak-anak untuk kembali sekolah dengan perlengkapan baru," ujar Peni.
Salah satu orang tua menyampaikan apresiasinya terhadap progran yang dijalankan oleh Baznas dan Dinsos Kab. Semarang. Menurutnya kegiatan ini sangat membantu meringankan beban orang tua untuk memenuhi kebutuhan sekolah anak.
" Kami diajak ke pusat perbelanjaan ini untuk memilih sendiri kebutuhan anak- anak untuk sekolah. Tadi kami beli tas, sepatu dan alat tulis. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami, apalagi ditambah dengan sembako," ungkap Evi, salah satu orang tua yang mendampingi anak - anak berbelanja.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Semarang, Istichomah, menjelaskan bahwa terdapat sekitar 6.000 anak di Kabupaten Semarang yang membutuhkan bantuan pendidikan, terutama mereka yang berstatus yatim piatu namun tinggal di luar panti asuhan.
" Separuhnya sudah kami bantu melalui program Pemkab. Sisanya masih kami upayakan, salah satunya melalui kerja sama seperti dengan Baznas dan juga program CSR dari pihak swasta," jelas Istichomah.
Dalam pendistribusian bantuan, pihaknya menegaskan bahwa bantuan tidak diberikan dalam bentuk uang tunai secara langsung, melainkan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik anak agar tepat sasaran.
" Anak-anak yang kami bantu kali ini merupakan mereka yang terdampak dari sisi lingkungan dan sosial. Kami tanyakan langsung apa kebutuhannya, lalu belikan sesuai itu," imbuhnya.
Program ini diharapkan menjadi langkah awal pemerataan bantuan pendidikan di seluruh wilayah Kabupaten Semarang, agar tidak ada anak yang tertinggal hanya karena keterbatasan ekonomi.