Pemerintah Salurkan Puluhan Alsintan Ke Petani Senilai 3,5 Miliar
Viva Semarang – Pemerintah Kabupaten Semarang membagikan puluhan alat pertanian modern kepada para petani senilai Rp. 3,5 miliar di Kantor Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang, Senin(25/8/2025).
Total ada 54 alat bantu pertanian yang diberikan pada petani, seperti kendaraan roda tiga 33 unit, cultivator 14 unit, mesin perajang tembakau tujuh unit. Anggaran belanja alsintan bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2025.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan alsintan saat ini dibutuhkan oleh para petani guna mempercepat pengolahan hasil panen serta pengolahan tanah.
" Hari ini yang kita berikan ke petani ada alat pemotong tembakau, kendaraan pengangkut roda 3 dan cultivator. Jadi ini bisa menunjang pengolahan hasil panen dan angkutan distribusi. Selain itu ada alat pengolah tanah yang juga dapat memudahkan petani. Nanti pelatihan kita berikan agar pemanfaatan alsintan ini juga dapat berfungsi maksimal," terangnya.
Kabupaten Semarang memiliki 571 hektar lahan pertanian tembakau. Paling banyak di Getasan kemudian Kecamatan Tengaran dan Susukan. Selain itu kita juga sedang kembangkan tembakau kemoko saat ini Dispertanikap kerjasama dengan BRIN. Kami berharap setelah ini petani tembakau kita lebih maju lagi," imbuhnya.
Ngesti mengatakan pertengahan tahun 2025, dirinya sudah mendapat keluhan dari perangkat petani tembakau. Saat ini harga tembakau di Kabupaten Semarang mengalami penurunan yang semula Rp 6.000 turun ke angka Rp 4.000. Bahkan para petani masih antre siapa yang akan membeli tembakau. Hal tersebut karena curah hujannya cukup tinggi. Ngesti juga menyiapkan bantuan pupuk untuk membantu petani sehingga meringankan pengeluaran para petani.
"Kita sedang prihatin karena harga tembakau turun drastis diangka Rp 4 ribu kita sediakan bantuan seperti pupuk. Dengan adanya bantuan alsintan ini kan bisa dipake dan meringankan petani,"lanjutnya.
Sementara itu, Mulyono, warga Payungan Kaliwungu mengatakan dengan alat perajang manual Ia membutuhkan wakti 2 hari untuk mengolah satu ton tembakau, namun jika menggunakan alat perajang diperkirakan hanya butuh 2 jam.
"Sangat membantu ini. Kalau yang manual lama dua jam hanya dapat sedikit. Tapi kita belum bisa cara mengoprasikan nanti ada pelatihannya dulu. Satu kelompok tani kita ada 30 orang,"ungkapnya.