Bantu Masyarakat Memahami Visi dan Misi Calon Walikota Semarang, FH Untag Gelar Diskusi Publik

Untag gelar diskusi publik jelang Pilwakot Semarang.
Sumber :

Viva Semarang – Civitas Akademika Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) berharap tidak ada gejolak dalam pilkada dan semua calon bisa menyampaikan visi misinya secara baik sehingga mampu dipahami masyarakat.

Hal itu dikatakan oleh Dekan Fakultas Hukum (FH) Untag, Prof Dr Edy Lisdiyono SH MH usai menyelenggarakan diskusi public bersama Agustina Iswar dan Yoyok Joko Santoso selaku calonWalikota dan Wakil Walikota Semarang di ruang pertemuan Graha Kebangsaan pada kamis (21/11/2024).

 

Dalam diskusi tersebut, pasangan Agustina Iswar dan Yoyok Joko tidak dilakuakn di waktu yang sama karena pihak kampus mengantisipasi gejolak dari para pendukung.

 

“Kami bedakan waktu diskusinya setiap paslon supaya tidak ada gejolak,” ujar Prof Edy ketika diwawancara.

 

Prof Edy mengatakan bahwa pihaknya berusaha menjembatani masyarakat supaya semakin memahami visi dan misis setiap calon.

 

“Kami sendiri berusha menjembatani masyarakat untuk mempertimbangkan siapa yang paling layak dipilih. Apalagi banyak masyarakat di pinggiran yang belum begitu mengenal kedua paslon ini,” ungkapnya.

 

Dia melanjutkan bahwa masyarakat bisa memberikan pertimbangan siapa yang jika nantinya terpilih bisa menjalankan Amanah itu dengan baik.

 

“Tentu masyarakat berharap, siapapun yang terpilih bisa memperbaiki beberapa persoalan seperti Pendidikan, lowongan kerja beserta upahnya, dan masalah lingkungan seperti banjir dan lainnya yang selama ini menjadi persoalan bagi warga Kota Semarang,” bebernya.

 

Saat diskusi berlangsung, salah satu masalah yang dikemukakan oleh banyak audiens adalah banjir. Karena masyarakat menganggap hal ini belum tertangani. Hal ini jelas menjadi tugas berat pemerintah.

 

Belum lagi soal lowongan kerja dengan upah layak yang juga dikemukakan para mahasiswa di sesi pertanyaan. Itu juga tugas berat Pemkot Semarang ke depan untuk menjawab kebutuhan Gen Z yang saat ini sedang berkuliah.

 

Kemudian ada pula perwakilan dari RT dan RW yang menanyakan apakah setiap Paslon ketika jadi nanti bisa menjamin keamanan lingkungan. Beberapa waktu terakhir fenomena kreka sempat mengancam “keamanan warga Kota Semarang, ini juga jadi PR bagi setiap Paslon,” ungkap Prof Edy.(EF)