Agustina Wali kota Semarang Siapkan Pameran Berkala Khusus Pokdarwis
- Dok
“UMKM harus kembali kemrengseng, hidup dan ramai,” tegasnya. Selain itu, ia menuturkan bahwa kebijakan anggaran Rp25 juta per RT per tahun yang telah ditetapkan melalui Peraturan Wali Kota juga diharapkan mampu bersinergi dengan penguatan Pokdarwis di tiap kelurahan.
Jambore Pokdarwis di Sleko Kawasan Kota Lama Semarang itu sendiri berlangsung meriah. Di samping Jambore Pokdarwis, digelar pula Musrenbang Pariwisata, serta Festival Khojas yang berlangsung di beberapa titik, seperti Taman Sleko dan Gedung PGN Menara Syahbandar.
Pada kesempatan yang sama, Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang juga meluncurkan program DEWI SRI—Desa Wisata Unggulan yang Sustainable, Religius, dan Inovatif. Program ini sebagai langkah strategis membangun destinasi berbasis komunitas yang inklusif dan berkelanjutan.
Kemeriahan berlanjut hingga malam hari dengan penyelenggaraan Festival Khojas yang menampilkan kirab budaya, seni tradisional, serta final lomba menyanyi lagu Melayu. Penampilan spesial Tribute to A. Rafiq dan konser Orkes Melayu El Rafiqa turut menjadi daya tarik utama bagi pengunjung.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pengundian pemenang program Ijolke. Ijolke merupakan program apresiasi kepada masyarakat yang taat pajak.
Acara yang dipusatkan di kawasan Kota Lama Semarang ini dihadiri lebih dari 500 orang termasuk Forkopimda, kepala OPD, camat, lurah, pimpinan BUMD, akademisi, pelaku ekonomi kreatif, serta komunitas budaya dan media. Semuanya berkumpul dalam semangat yang sama: membangun pariwisata Kota Semarang dari bawah, bersama, dan berkelanjutan.(TJ)