Terima Anggota DPR RI, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Berharap Ada Standarisasi Desa Wisata

Wali Kota Semarang, Agustina terima kunjungan Komisi VII DPR RI.
Sumber :
  • Dok

Viva Semarang – Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng mendorong pemerintah pusat untuk menyusun standarisasi desa wisata agar tidak ada perbedaan perhatian antara kabupaten dan kota yang memicu kecemburuan pada pelaku wisata. Hal tersebut disampaikan usai menerima kunjungan kerja Panitia Kerja (Panja) Standarisasi Desa Wisata Komisi VII DPR RI di Kampung Alam Malon di Kelurahan Gunungpati, Kota Semarang pada Jumat (26/9). 

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Raih Penghargaan Pemimpin Perempuan Terpopuler

"Kami menyampaikan masukan kepada pemerintah pusat agar kampung wisata juga mendapat perhatian seperti desa wisata agar para Pokdarwis bisa mengembangkan usaha wisatanya," ucap Agustina. 

Dia menambahkan bahwa hal tersebut bukan tanpa alasan menimbang Kota Semarang memiliki banyak potensi wisata yang masuk dalam wilayah permukiman masyarakat, tetapi perhatian pemerintah pusat lebih banyak pada desa wisata. Untuk itu Wali Kota berharap agar kunjungan kerja ini menjadi jembatan aspirasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk kemajuan pariwisata daerah. 

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Dorong HIPMI Jadi Motor Penggerak Ekonomi Daerah

"Kami bersyukur Komisi VII berkenan untuk menyerap aspirasi sampai ke titik tingkat yang paling kecil, di Kampung Alam ini sebagai upaya agar setiap insan pariwisata untuk bisa maju," imbuhnya. 

Meski demikian, Agustina menyebutkan Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang tetap berupaya agar kampung-kampung wisata yang ada di wilayahnya terus berjalan dan ekosistem di sekitar kawasan terbangun dengan baik, termasuk di Kampung Alam Malon yang menjadi sentra batik dengan bahan baku warna alam. 

Komisi IX DPR Minta Penambahan Dapur Baru Dihentikan, Imbas Kasus Keracunan

Lebih lanjut, pihaknya telah memiliki program-program promosi sebagai upaya menggenjot agar kampung wisata tersebut makin dikenal, di antaranya dengan menyelenggarakan pameran baik di dalam maupun ke luar Kota Semarang, menyusun kalender event agar kunjungan meningkat. 

"Ini menginspirasi saya agar ada klausa peningkatan sektor pariwisata pada anggaran 25 juta per RT per tahun untuk tahun 2026 mendatang," ungkapnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title