40 Potensi SAR Kota Semarang Digembleng Manajemen Posko

Kepala Basarnas Semarang, Budiono menyematkan pita kepada peserta
Sumber :

Viva Semarang – Sebanyak 40 orang potensi SAR se-Kota Semarang mengikuti pelatihan Manajemen Posko pada Sabtu (20/07/2024). Mengambil tempat di eks Pemancingan Dewandaru, kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang, Budiono. 

Jateng Nihil Kasus HMPV, Warga Diminta Tetap Waspada

"Kami membekali mereka (potensi) dalam membantu Basarnas melakukan operasi pencarian dan pertolongan (SAR). Karena semangat dan niat saja tidak cukup. Harus dibekali kompetensi dan keahlian," ujarnya saat pembukaan pada Sabtu pagi. 

 

Curug Telu di Kendal: Keindahan Alam Air Terjun Tiga Tingkat yang Menawan

Budiono menyebut, Kantor Pencarian dan Pertolongan punya kewajiban untuk melakukan pembinaan kepada para potensi SAR. Hal ini sesuai dengan UU 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan. 

 

Semarang Tancap Gas Realisasikan Program Pembangunan

"Kenapa Manajemen Posko, karena untuk membekali potensi agar paham manajerial saat operasi. Apa yang harus dipersiapkan dan dilakukan saat operasi berlangsung," imbuhnya.  

 

Selain itu, lanjut Budiono, pelatihan manajemen ini bertujuan agar para potensi bisa membantu proses pengendalian operasi yang dilakukan oleh Basarnas. Mengingat, Posko merupakan pusat pengendalian seluruh proses pencarian dan pertolongan. 

 

Senada, Koordinator Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3), Akim Wahyudi menuturkan semua pergerakan untuk pencarian dan pertolongan berangkat dari posko yang dipimpin oleh Basarnas. 

 

"Untuk kompetensi lainnya seperti Pertolongan di Ketinggian (HART), Pertolongan Medis Pertama (MFR) dan Water Rescue sebelumnya sudah pernah diselenggarakan untuk potensi. Jadi Manajemen Posko ini untuk melengkapi kompetensi dari para potensi SAR yang ada di Kota Semarang," tandasnya. 

 

Pelatihan Manajemen Posko dimulai pada Sabtu, (20/07/2024) hingga Minggu (21/07/2024). Peserta yang berasal dari 31 instansi dan organisasi tersebut mendapat materi seputar komunikasi, radio dan simulasi posko.(EF)