BNPB Minta Waspada Kebakaran Hutan di Puncak Musim Kemarau Sekarang Ini

Kebakaran lahan akibat kekeringan di Jawa Tengah.
Sumber :
  • Dok

Viva Semarang – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan, mulai Minggu ketiga bulan Juli 2024, curah hujan di Jawa Tengah kini hanya 50 mm. Situasi tersebut menunjukkan sudah masuk musim kemarau yang kering.

Pemprov Jateng Gandeng LDII, Kolaborasi Cegah Stunting

Ia meminta kepada masyarakat tetap waspada meskipun musim kemarau tahun ini tidak ekstrem seperti tahun lalu, karena musim ini tidak ada El Nino.

Ia mencontohkan tahun lalu terjadi sejumlah kebakaran alam maupun tempat pembuangan sampah. Untuk tahun ini, kejadian seperti itu tidak terjadi.

Nana Sudjana Optimistis Jateng Naik Peringkat di Pada PON XXI

"Meskipun tidak ada El Nino, bencana kekeringan di Jateng masih akan terjadi. Dari awal sampai pertengahan tahun bencana di Jawa Tengah relatif tidak banyak, tetapi harus tetap waspada," jelas Suharyanto saat Rakor terkait kekeringan, di Kompleks Kantor  Gubernur Jawa Tengah Semarang, Selasa (23/7/24).

Suharyanto mengungkapkan data musim kemarau pada 2023 lalu, yang mencatat sejumlah kekeringan dan kebakaran hutan, gunung, dan tempat pembuangan akhir sampah terjadi di Jawa Tengah.

Intervensi Baznas Jateng Mampu Turunkan Stunting dan Kemiskinan

Maka, lanjutnya, pemerintah pada tahun 2024 ini telah mengantisipasi potensi bencana itu dengan berbagai upaya, diantaranya menyalurkan bantuan dari BNPB untuk 30 kabupaten/kota di Jateng berupa peralatan dan anggaran operasional.

Ke 30 daerah tersebut telah menetapkan siaga darurat kekeringan dan karhutla. BNPB dan Pemprov Jateng juga akan membantu untuk distribusi air bersih dan penggalian sumur tersier agar kebutuhan air di musim kemarau teratasi.

Halaman Selanjutnya
img_title