BI Jateng Gelar Festival Jateng Syariah Dorong Ekosistem Halal
Viva Semarang – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menggelar Festival Jateng Syariah (FAJAR) 2024. Acara akan berlangsung dari 8 hingga 11 Agustus 2024 di Masjid Agung Jawa Tengah.
Ini adalah kegiatan tahun ke 6 sejak dimulai pada 2019. FAJAR 2024 merupakan rangkaian kegiatan Road to FESyar Regional Jawa yang akan dilaksanakan pada September 2024 dan Indonesia Sharia Economi Festival (ISEF) ke-11 yang akan berlangsung pada Oktober 2024.
Festival mengangkat tema "Sinergi Memperkuat Industri dan Gaya Hidup Halalan Thayyiban untuk Kebangkitan Ekonomi Syariah Jawa Tengah".
Rangkaian kegiatan lnmenampilkan FAJAR Halal Exporience, Sholawat Akbar, hingga berbagai seminar, talkshow, edukasi halal, lifestyle, dan perlombaan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan, bahwa KPWBI Provinsi Jawa Tengah senantiasa menjaga konsistensi dalam membentuk ekosistem halal value chain yang didasari pada perkembangan gaya hidup halal dan thoyyib dewasa ini.
BI berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah seluruh Jawa Tengah, dan sukses melakukan fasilitasi terhadap lebih dari 200 pondok pesantren sebagai Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren, dan 25 UMKM syariah lolos Industri Kreatif Syariah Indonesia.
Juga memfasilitasi sertifikasi halal kepada 500 UMKM, 300 orang Juleha dan 21 rumah potong unggas halal.
Penguatan halal value chain secara end to end ini diharapkan dapat terus terjalin melalui sinergi dan kolaborasi yang semakin luas dengan seluruh pemangku kepentingan di Jawa Tengah.
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Tengah, yang diwakili Kepala Biro Perekonomian, July Emmylia memberikan apresiasi tinggi atas upaya dan kerjasama yang telah dilakukan bersama Bank Indonesia dalam mewujudkan ekosistem halal value chain yang inklusif di Jawa Tengah.
Antara lain melalui Penetapan Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (KHAS) Masjid Agung Jawa Tengah. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan ekonomi syariah yang inklusif, sekaligus untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.(EF)