BINUS University Gelar CODHES 2024, Solusi Humaniora Untuk Tantangan Global
Viva Semarang – Era digital membawa tantangan besar bagi bidang sosial dan humaniora. Tujuannya agar tetap relevan di tengah perubahan sosial, budaya, dan tuntutan keberlanjutan lingkungan.
Isu-isu ini semakin mendesak dengan berkembangnya teknologi yang berdampak pada dinamika masyarakat, mendorong kebutuhan akan pendekatan multidisiplin untuk menemukan solusi yang tepat.
Selain itu, tantangan keberlanjutan yang dihadapi secara global menuntut kontribusi signifikan dari berbagai disiplin ilmu dalam menjawab isu sosial dan lingkungan yang kompleks.
Untuk menjawab tantangan ini, Fakultas Humaniora BINUS University bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan konferensi "Opening International Conference on Digital Humanities and Environmental Sustainability (CODHES) 2024”.
Acara turut didukung oleh Universitas Katolik Soegijapranata, Universitas Telkom, Universitas Padjadjaran dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Acara ini berlangsung tiga hari, dari tanggal 30 Oktober hingga 1 November 2024. CODHES ini sukses menyatukan para akademisi, peneliti, praktisi, dan pembuat kebijakan dari berbagai disiplin ilmu untuk membahas peran krusial humaniora dalam menghadapi tantangan era digital.
Dalam pidatonya, Dr. Elisa Carolina Marion, S.S., M.Si. Selaku Dean Faculty of Humanities menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin, lintas institusi dan lintas negara untuk menemukan solusi inovatif bagi permasalahan sosial yang semakin kompleks dan terinterkoneksi antara satu dengan yang lainnya.
CODHES-2024 dan Dialog Lintas Disiplin
Sebagai bagian dari konferensi, menghadirkan para ahli dan peserta lebih dari 20 lembaga dan berbagai negara, menciptakan platform dialog lintas disiplin. CODHES-2024 akan membahas bagaimana humaniora digital dapat mendorong penelitian akademis dan memberikan kontribusi nyata bagi upaya keberlanjutan.
“Kami berharap pertemuan ini menjadi ajang diskusi yang memunculkan ide-ide baru dan kolaborasi yang berdampakluas,” ungkap Dr. Elisa Carolina Marion, S.S., M.Si.
Sebagai upaya dari perluasan dampak, konferensi ini memproyeksikan keberadaan wadah keilmuan Humaniora Digital Indonesia. Wadah ini diharapkan dapat menjadi ruang bagi para pelaku di bidang humaniora digital untuk berkolaborasi, berbagi pengetahuan, dan mengembangkan riset-riset yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Wadah ini juga bertujuan untuk memposisikan Indonesia sebagai pemimpin dalam humaniora digital di Asia Tenggara sehingga bisa memperkuat kolaborasi antar-institusi dan memajukan eksistensi institusi pendidikan tinggi Indonesia di kancah internasional.
Rektor BINUS University, Dr. Nelly, S.Kom., M.M. menyampaikan harapannya atas keberlangsungan acara ini
“Konferensi Humaniora Digital adalah langkah strategis bagi kita semua untuk memperkuat peran humaniora di era digital. Kami berharap acara ini dapat memperkuat kolaborasi lintas institusi dan menghasilkan solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini," jelasnya.
Ia menambahkan, BINUS University berkomitmen untuk terus menjadi penggerak dalam menghadirkan inovasi dan riset yang menjawab tantangan digitalisasi humanities dan keberlanjutan di Indonesia.
BINUS University berharap konferensi ini tidak hanya sekadar menjadi ajang diskusi akademis, tetapi juga menjadi pijakan awal bagi inisiatif riset dan kolaborasi di bidang humaniora digital. BINUS optimis bahwa langkah-langkah yang lahir dari pertemuan iniakan membawa dampak positif dalam menghadapi tantangan sosial dan keberlanjutan di era digital yang terus berkembang.(EF)