Dusun Thekelan, Pelestari Tradisi Rambut Gimbal Selain Dieng
- TJ Sutrisno
VIVA Semarang – Jawa Tengah, sebuah provinsi yang kaya akan keindahan alam dan warisan budaya, menyimpan sebuah permata tersembunyi di lereng Gunung Merbabu, yaitu Dusun Thekelan. Terletak di Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, desa ini menawarkan panorama pegunungan yang memesona sekaligus menyimpan tradisi unik yang menjadikannya istimewa.
Selain Dataran Tinggi Dieng yang terkenal, Thekelan juga menjadi rumah bagi komunitas dengan tradisi rambut gimbal yang diwariskan secara turun-temurun.
Tradisi rambut gimbal di Thekelan memiliki akar yang berbeda dengan Dieng. Di Dieng, fenomena rambut gimbal seringkali dikaitkan dengan anak-anak "bajang" yang dianggap titisan penguasa laut selatan. Sedangkan di Thekelan, tradisi ini lebih lekat dengan kepercayaan dan sejarah lokal.
Konon, rambut gimbal muncul pada anak-anak tertentu sebagai penanda atau amanah dari leluhur. Masyarakat setempat percaya bahwa anak-anak berambut gimbal memiliki keistimewaan dan perlu dijaga serta dihormati.
Proses tumbuhnya rambut gimbal pun menjadi perhatian khusus bagi keluarga dan masyarakat Thekelan. Tidak ada paksaan atau ritual khusus untuk menumbuhkannya. Rambut gimbal muncul secara alami pada anak-anak tertentu, dan seringkali, keluarga akan menunggu "isyarat" dari anak tersebut kapan rambutnya ingin dipotong. Isyarat ini bisa berupa mimpi, perkataan, atau keinginan yang kuat.
Ritual pemotongan rambut gimbal di Thekelan juga memiliki kekhasan tersendiri. Biasanya, acara ini dilakukan secara sederhana namun khidmat, melibatkan keluarga, tokoh masyarakat, dan anak-anak berambut gimbal lainnya.
Prosesi ini seringkali diiringi dengan doa dan harapan agar anak-anak tersebut tumbuh menjadi pribadi yang baik dan membawa keberkahan bagi keluarga dan desa.