Tombol Panik Perlintasan KAI-DJKA: Cara Kerja Inovasi Penyelamat

Petugas tunjukkan alat panic button di perlintasan sebidang.
Sumber :
  • KAI

Mekanisme Kerjanya:

Stasiun Poncol Ungguli Stasiun Tawang Jadi Favorit Penumpang dari Semarang di Bulan Agustus 2025

- Kondisi Normal: Saat tidak ada bahaya, lampu indikator pada sistem akan mati. Ini menandakan jalur aman dan masinis diizinkan melaju dengan kecepatan normal.

- Kondisi Darurat: Jika petugas perlintasan mendeteksi adanya rintangan mendadak di jalur (misalnya, kendaraan mogok), mereka akan segera menekan tombol darurat. Begitu tombol ditekan, sinyal akan dikirim melalui panel kontrol.

KAI Daop 4 Semarang Angkut Setengah Juta Penumpang di Bulan Agustus 2025

- Peringatan Masinis: Seketika itu juga, lampu-lampu darurat yang berada 1 kilometer dari lokasi akan menyala merah berkedip dan disertai dengan bunyi sirene. Sinyal visual dan audio yang jelas ini secara instan menginformasikan masinis untuk melakukan pengereman darurat dan menghentikan kereta guna mencegah tabrakan.

Menurut Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, inovasi ini adalah bagian dari transformasi sistem keselamatan berbasis teknologi. Mereka berharap sistem panic button ini dapat menjadi standar baru dalam penanganan situasi darurat di perlintasan sebidang, memberikan solusi yang lebih efisien, cepat, dan aman.

Makin Gampang ke Mana-Mana dari Stasiun Semarang Tawang

Dengan peningkatan frekuensi perjalanan kereta api dan padatnya lalu lintas di perkotaan seperti Semarang, sistem ini menjadi langkah konkret dalam menekan risiko kecelakaan. KAI juga terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya tertib di perlintasan sebidang, menekankan bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama.(TJ)