Ribuan Umat Buddha Kusyuk di Candi Borobudur, Ikuti Ritual Indonesia Tipitaka Chanting
- Dok
Viva Semarang – Ribuan umat Buddha dari berbagai penjuru Indonesia dan mancanegara seperti Thailand dan Myanmar, memadati kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang. Mereka mengikuti puncak kegiatan keagamaan Indonesia Tipitaka Chanting (ITC) dan Asalha Mahapuja 2569 tahun 2025. Acara akbar yang berlangsung dari 4 hingga 6 Juli 2025 ini menarik 2.000 umat Buddha yang khusyuk mengikuti rangkaian ritual.
"Momen spiritual umat Buddha yang dipusatkan di Candi Borobudur juga sekaligus untuk melestarikan dan merawat sejarah bangsa. Candi Borobudur, yang telah ada sejak abad ke-8, merupakan bagian integral dari nilai-nilai sejarah Indonesia yang harus dijaga.Saya yakin kegiatan ibadah ini akan menambah kerukunan, kekokohan bangsa," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin yang hadir dalam acara tersebut.
Lebih lanjut, Taj Yasin menyampaikan, ritual ibadah umat Buddha di Candi Borobudur juga berdampak signifikan terhadap perekonomian lokal, khususnya bagi masyarakat Magelang.
Sementara itu, Kepala Sangha Theravada Indonesia, Sri Pannavaro Mahathera, menjelaskan, Candi Borobudur adalah pusat budaya dunia dan lambang kejayaan spiritual Nusantara. Oleh karena itu, ia menyerukan agar situs suci ini dirawat melalui kegiatan spiritual yang mencerahkan kehidupan.
ITC 2025 ini mengusung tema "Kebijaksanaan Dasar Keluhuran Bangsa". Sri Pannavaro Mahathera menjelaskan bahwa perwujudan tema ini dimulai dari para pemimpin dan masyarakatnya, demi terwujudnya kedamaian dan keharmonisan. Ia juga menegaskan bahwa terselenggaranya kegiatan ini bertujuan untuk kebahagiaan dan manfaat bagi banyak orang, terutama di tengah dunia yang kerap gaduh, retak oleh degradasi moral, dan kerusakan lingkungan.
"Ketika acara ini usai jangan biarkan dharma tertinggal di Borobudur, bawalah pulang sebagai cahaya di dalam hati, sebagai pedoman dalam bertindak, sebagai dasar relasi sosial, dan napas pengabdian kita bagi negeri dan kemanusiaan," pesan Sri Pannavaro Mahathera kepada ribuan umat yang hadir.
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, turut hadir dan menyoroti pentingnya keseimbangan antara konsentrasi dan kontemplasi dalam hidup. Ia mengatakan bahwa Borobudur adalah tempat suci yang istimewa bagi umat Buddha, sebuah "meeting poin antara langit dan bumi," yang ideal untuk kontemplasi.
Nasaruddin berharap agar nilai-nilai luhur Buddha yang didapatkan dari kegiatan ini dapat diterapkan untuk kebahagiaan semua makhluk. "Kepulangan dari sini, kita jadi manusia baru kembali. Kita jadi manusia suci lagi," jelasnya.(TJ)