Demo Buruh di Semarang, Massa Tuntut Kenaikan Upah Buruh 10,5 Persen Sembari Kecam Gaji DPR
- TJ Sutrisno
Viva Semarang – Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Indonesia Perjuangan (FSPIP) dan Aliansi Buruh Jawa Tengah memadati area depan Kantor Gubernur Jateng, Kamis (28/8/2025). Mereka datang untuk melakukan aksi demo dan menyampaikan aspirasi serta menuntut keadilan.
Dengan membawa bendera federasi dan membentangkan dua spanduk besar berisi tuntutan, para peserta unjuk rasa menyampaikan orasi secara bergantian.
Salah satu orator, Aulia, menyoroti ketimpangan yang terjadi antara gaji anggota dewan dan upah buruh. "Gaji anggota DPR sehari Rp 3 juta, kerjanya apa? Tidur," sindirnya.
Menurutnya, angka tersebut sangat tidak sebanding dengan kondisi para buruh di Jawa Tengah yang hanya mengantongi upah Rp 2,2 juta setiap bulan. Ironisnya, upah minimal itu didapat setelah bekerja selama 26 hari.
Orator itu bahkan mengancam untuk tidak lagi membayar pajak jika uang negara terus dinikmati oleh pejabat dan koruptor.
Selain isu gaji, massa juga menyoroti kasus dugaan korupsi sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang menyeret mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer. Mereka mendesak Presiden Prabowo untuk segera mengevaluasi jajaran kabinetnya.
"Sertifikasi K3 yang dulu kita bayar Rp 6 juta, dibongkar KPK harganya cuma Rp 275 ribu. Menteri-menterinya Pak Prabowo perlu dievaluasi, termasuk Kementerian Ketenagakerjaan," tegasnya.