Tabrakan Kereta Argo Merbabu dan Suzuki Carry di Weleri, Mobil Hancur, Pengemudi Selamat
- Istimewa
Viva Semarang – Sebuah insiden kecelakaan kereta api terjadi di perlintasan sebidang di Weleri, Kendal, Jawa Tengah, pada Kamis (4/9/25) pagi. Sebuah mobil minibus Suzuki Carry hancur setelah dihantam kereta api KA Argo Merbabu. Meskipun mobil rusak parah, pengemudinya selamat dari kecelakaan tersebut.
Kronologi
Menurut keterangan dari Kanit Gakkum Satlantas Polres Kendal, Ipda Heru M Ardiantoro, kecelakaan terjadi sekitar pukul 06.19 WIB di perlintasan KM 39+8, antara Stasiun Weleri dan Stasiun Krengseng.
Mobil Suzuki Carry bernomor polisi H 1335 PM yang dikemudikan oleh Faizin, warga desa Penaruban, sedang melintas dari utara ke selatan. Saat berada tepat di tengah perlintasan, mesin mobil tiba-tiba mati dan tak bisa dihidupkan. Pada saat bersamaan, melaju kencang KA Argo Merbabu relasi Surabaya-Jakarta dari arah timur. Tabrakan pun tak terhindarkan. Mobil tersebut terseret sejauh beberapa meter sebelum akhirnya berhenti dalam kondisi ringsek.
Beruntung, sang pengemudi masih sempat melakukan upaya penyelamatan meskipun mengalami luka-luka. Ia segera mendapatkan pertolongan.
Akibat tabrakan, lokomotif KA Argo Merbabu mengalami kerusakan ringan, seperti lampu kabut retak serta cowhanger dan tangga yang bengkok. Namun, kerusakan ini tidak menghambat operasional kereta, yang dapat melanjutkan perjalanan ke Stasiun Gambir tanpa kendala.
Tim dari Satlantas Polres Kendal bersama warga setempat segera menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi bangkai mobil yang melintang di rel.
"Sudah dievakuasi petugas bersama-sama dengan masyarakat," jelas Ipda Heru.
Sementara itu, Franoto Wibowo, Manager Humas KAI Daerah Operasi 4 (Daop 4) Semarang, menyatakan bahwa perlintasan tempat kejadian tidak memiliki palang pintu dan dijaga secara swadaya oleh masyarakat. Ia juga kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya kewaspadaan dan tanggung jawab bersama untuk menjaga keselamatan di perlintasan sebidang.
"Keselamatan di perlintasan sebidang adalah tanggung jawab kita bersama. Masyarakat wajib mematuhi rambu-rambu keselamatan, berhenti sejenak, tengok kanan-kiri, pastikan tidak ada kereta api yang melintas, baru kemudian menyeberang,” ujar Franoto.
Insiden ini menjadi pengingat bagi seluruh pengguna jalan untuk selalu berhati-hati dan memastikan kondisi kendaraan prima saat melintasi rel kereta api, terutama di perlintasan tanpa palang pintu. (TJ)