Detik-Detik Mbak Okta Tembus Banjir di Demak dengan Perut Besar, Demi Melahirkan Anak

Oktaviyaningrum bersama bayinya di pengungsian banjir Demak.
Sumber :
  • Istimewa

Viva SemarangMbak Okta memegang perutnya. Ia mulai merasakan mulas-mulas. Bukan mulas biasa, tapi mulas karena usia kandungannya sudah 9 bulan lebih. Itu artinya, sudah masuk masa untuk melahirkan bayinya. 

Bantu Masyarakat Memahami Visi dan Misi Calon Walikota Semarang, FH Untag Gelar Diskusi Publik

Tapi Mbak Okta, lengkapnya Oktaviyaningrum, diliputi kegalauan luar biasa. Apa mau dikata, warga Kampung Krapyak, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak tersebut, dalam posisi di rumah yang sekelilingnya sudah dikepung banjir besar. 

Ia pun tak bisa ke mana-mana. Apalagi ia mendengar kabar, tanggul sungai jebol yang membuat air banjir terus naik. 

Antisipasi Banjir, Pemkot Semarang Intens Keruk Sedimen Sungai

Naluri keibuan mengatakan ia tembus banjir untuk melahirkan, dan harus segera ke klinik bersalin. Tapi tak ada orang lain di rumah. Suaminya masih berupaya menutup tanggul bersama warga lainnya. 

Mendapat kabar dari rumah, sang suami sempat galau karena tanggul harus secepatnya ditutup. Tapi kemudian ia memilih pulang. Warga lainnya juga mendukungnya untuk pulang ke rumah membantu istrinya. 

Tim Hukum Perkasa Sebut Ada Laporan Oknum Polisi Tidak Netral di Demak

Okta pun diangkut dengan perahu karet bantuan relawan gabungan. Dengan perut besar, Okta bersama suami menembus genangan banjir yang penuh resiko. 

Alhamdulillah, sesi pertama dengan perahu karet dilalui dengan aman. 

Halaman Selanjutnya
img_title