Warga Kota Semarang Mengeluh Gas LPG 3 Kg Langka, Mbak Ita Respon Sidak ke Agen LPG

Wali Kota Semarang Hevearita sidak ke agen LPG.
Sumber :
  • TJ Sutrisno

Viva SemarangWali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu merespon cepat keluhan masyarakat terkait kelangkaan gas bersubsidi LPG 3 kilogram. Wali Kota pun melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke agen gas. 

Pemkot Semarang Gratiskan Pajak PBB Tahun Ini, Cek Besaran NJOP yang Bisa Dapat PBB Gratis

Mbak Ita, sapaan akrabnya, juga berkomunikasi langsung dengan Pertamina mencari solusi terkait gas langka tersebut. 

"Kemarin saya mendapatkan beberapa keluhan kelangkaan gas dari masyarakat Kota Semarang, kalaupun ada harganya naik hampir 100 persen," ungkap Mbak Ita setelah melakukan tinjauan di Agen Gas PT Nawolo Bersaudara di Jalan Majapahit No 561 Semarang, Kamis (18/4/2024). 

Banjir Melanda Sejumlah Wilayah di Semarang Akibat Hujan Deras, Wali Kota Basah-basahan Cek Lokasi

Menurutnya, kenaikan harga hampir 100 persen itu karena rantai distribusi yang cukup panjang.

"Seperti di sini, dari PT Nawolo Bersaudara menyampaikan kalau dari agen, gas LPG 3 kg harganya Rp 14.250, sampai di pangkalan harganya Rp 15.500, tetapi sampai di konsumen atau masyarakat sudah sampai Rp 25.000-30.000. Padahal banyak yang memakai LPG 3 kg ini kan para UMKM, masyarakat menengah ke bawah yang sangat membutuhkan," jelas Mbak Ita.

Agustin-Iswar Luncurkan Program 100 Hari

Tak hanya itu, lanjut Mbak Ita, suplai dari Pertamina, waktunya telah ditentukan untuk distribusi. Kemudian distribusi dari agen ke pangkalan juga sama. Padahal di sela waktu yang ditentukan ini ada kekurangan-kekurangan.

"Dari agen juga menyampaikan bahwa sejak ada banjir memang ada kelangkaan LPG 3kg," jelasnya lagi.

Wali Kota Semarang Hevearita sidak ke agen LPG.

Photo :
  • TJ Sutrisno

Sebelum melakukan sidak, kata dia, pihaknya telah melakukan komunikasi singkat dengan jajaran Pertamina.

"Kami semalam juga sudah berkomunikasi singkat dengan manajemen Pertamina. Dari Pertamina menyampaikan kalau sudah ada penambahan LPG 3kg di Kota Semarang," tambahnya.

Untuk memastikan, Mbak Ita bahkan turun lapangan mengecek ke agen-agen gas. Namun kenyataannya, masih banyak agen yang kekurangan stok dan membutuhkan LPG 3kg. LPG 12 kg banyak sekali dan masyarakat mudah mendapatkan.

"Tapi gas yang 3 kg atau gas melon masih banyak yang kosong," paparnya. 

Tak hanya di Kota Semarang, kelangkaan gas bersubsidi LPG 3 kg bahkan terjadi di kota kabupaten lain. 

"Ini yang menjadi PR. Karena banyak teman-teman bupati/wali kota lain juga banyak datang ke agen-agen akibat kelangkaan di daerah tidak hanya di Semarang," tuturnya.

Mbak Ita mengaku akan berkomunikasi intensif dengan PT Pertamina mencari solusi agar kelangkaan LPG bisa terselesaikan dengan baik. Sehingga masyarakat tidak lagi mengeluhkan kelangkaan gas maupun kenaikan harga.

Sementara itu, Hasan penanggung jawab Agen Gas PT Nawolo Bersaudara Majapahit Semarang mengaku jika adanya kelangkaan ini karena dari Pertamina sudah memberi alokasi agen sesuai ketentuannya.

"Kalau kami menyalurkan ke pangkalan pun sudah sesuai yang diberikan Pertamina. Tidak ada dikurangi maupun ditambahkan," jelas Hasan. 

Menurutnya, pangkalan telah menyalurkan gas 3 kg ini ke konsumen termasuk usaha mikro dan pengecer. 

"Memang pengecer sudah dibatasi alokasinya 20 persen dalam satu kali kiriman. Jadi ya karena memang kebutuhan rumah tangga dan usaha mikro sedang tinggi, sehingga penggunaannya makin meninggkat. Apalagi setelah kejadian kebanjiran kemarin," ungkap Hasan. 

Ia mengaku kebutuhan masyarakat saat Lebaran yang meningkat membuat gas LPG langka dipasaran. 

"Jadi sebetulnya jumlah alokasi secara suplai dan demand ini sesuai kebutuhan. Peningkatan juga bisa karena mungkin kemarin UMKM UMKM yang pulang kampung sekarang sudah mulai berjualan. Itu mungkin menambah kebutuhan," kata Hasan.(TJ)