Kekeringan di Sragen Meluas di Lima Kecamatan, Krisis Air Dirasakan 11.630 Warga

Ilustrasi kekeringan di Jawa Tengah.
Sumber :
  • Dok

Semarang Viva – Sebanyak lima kecamatan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah mengalami kekeringan. Awalnya, kekeringan hanya terjadi di tiga kecamatan, tapi kini sudah meluas hingga di lima kecamatan.

Potret Sumur Minyak di Desa Gandu, Blora: Warga Tinggal di Tengah Bayang-Bayang Bahaya

Yaitu di Kecamatan Sumberlawang, Miri, Tangen, Jenar, dan Gesi.

Data dari BPBD Sragen per Jumat 30 Agustus 2024, kekeringan dan krisis air bersih di Kabupaten Sragen tersebar di 12 desa, 32 dukuh, dan 51 RT.

Ratusan Petugas Irigasi Unjuk Rasa ke Kantor Gubernur Jateng, Tuntut Kejelasan Status

Sedangkan jumlah kepala keluarga yang terdampak sebanyak 3.336 KK atau 11.630 jiwa.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sragen mengoptimalkan droping air menyusul terjadinya kekeringan di lima kecamatan. Untuk distribusi air bersih dilakukan secara terjadwal dengan menyasar ke desa-desa yang krisis air," jelas Kepala Pelaksana Harian BPBD Sragen Triyono Putro, dikutip dari Antara, Minggu (1/9/24).

Tiga Orang Meninggal Akibat Sumur Minyak Terbakar di Desa Gandu Blora

Ia menambahkan, upaya lain pemerintah daerah untuk mengatasi kekeringan Kabupaten Sragen adalah dengan memanfaatkan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) untuk membuat sumur di kawasan yang kesulitan air, untuk mengurangi dropping air. 

Meski demikian, sebagian sumber air bersih sumur dalam yang dibangun pemerintah untuk mencukupi kebutuhan air bersih di wilayah kekeringan juga mengering.

Pihaknya mencatat dari 31 sumur yang dibangun di wilayah rawan kekeringan bekerja sama dengan berbagai mitra kerja, sekitar 9-10 sumur sudah tidak bisa dimanfaatkan.

"Ada beberapa yang tidak mengalir karena kondisi kurang dalam atau seperti apa," katanya.(TJ)