Tiga Nelayan Tegal Lemas dan Terombang Ambing di Laut Jepara

Tim SAR evakuasi nelayan yang terombang ambing di Laut Jepara.
Sumber :

Viva Semarang – Sebuah kapal penangkap ikan jenis sopek asal Jepara dilaporkan mati mesin pada satu mil dari pantai Beringin Jepara. 

Penyakit Mulut dan Kuku di Jawa Tengah Tembus 2.666 Ekor Sapi

Sopek diawaki tiga orang nelayan yakni Sukmari (44), Rofek (35), dan Jamal (37) asal Kabupaten Tegal. Mereka diketahui mulai melaut pada Selasa (07/01/24) malam pukul 19.00 WIB. 

 

Tak Ada Lagi Jembatan "Indiana Jones" di Magelang, Berganti Jembatan Besi dan Beton

Berdasarkan informasi dari Budiono, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Semarang, pada pagi harinya (rabu -red) pukul 06.30 WIB saat hendak kembali ke dermaga, mesin kapal sopek itu mendadak mati dan membuat ketiga nelayan itu kebingungan karena tidak ada yang menguasai permesinan. 

 

BI Jateng Hubahkan Truk Pengantar Uang, Jadi Truk Pengangkut Bahan Pokok

"Mesin perahu mati dan tidak ada yang bisa menghidupkannya sehingga mereka terombang-ambing di lautan dan akhirnya meminta bantuan," jelas Budiono. 

 

Perahu sopek tersebut diduga mati mesin karena kemasukan air akibat ombak besar. Sukmari yang tidak bisa berbuat apa-apa, kemudian menghubungi pemilik kapal yang juga merupakan saudara dari Sukmari. 

 

Atas informasi tersebut Budiono kemudian menerjunkan satu tim rescue dari Pos SAR Jepara untuk melakukan evakuasi. Evakuasi diperlukan karena meskipun hanya berjarak satu mil dari pantai, tetapi kondisi para ABK sendiri sudah lemas dan tidak ada kekuatan untuk mendayung perahu tersebut ke pantai karena harus melawan ombak besar. 

 

Dengan menggunakan perahu karet, tim Pos SAR Jepara bisa mencapai perahu sopek dan mengevakuasi ketiga nelayan tersebut. Sedangkan perahu sopek itu ditangani oleh teknisi mesin yang sebelumnya juga turut serta dalam perahu karet. 

 

"Proses penjemputan kurang lebih 3 jam dengan kondisi ketiga nelayan lemas karena kelelahan setelah melaut semalaman. Ketiganya kami evakuasi ke pantai Beringin, sedangkan perahunya dibawa teknisi ke dermaga beringin," kata Budiono. 

 

“Kami mengimbau kepada masyarakat, khususnya nelayan, untuk lebih waspada terhadap kondisi cuaca sebelum melaut guna menghindari insiden serupa," imbaunya.(EF)