Ada 20 Ton Beras Untuk  Korban Banjir Pekalongan, Ini Pengirimnya

Bantuan disalurkan untuk masyarakat terdampak banjir di Pekalongan.
Sumber :

Viva Semarang – Bantuan pangan digelontorkan untuk masyarakat yang terdampak banjir di Pekalongan. Bantuan yersebut berupa beras, mi instan, biskuit, dan paket sembako. 

KAI Masih Terapkan 28 KA Memutar dan 8 Perjalanan KA Batal Pada 27-31 Januari 2025

Terdapat tiga titik posko penyaluran bahan pangan, meliputi di Gedung Kopindo, Balai Kelurahan Bener, Kecamatan Wiradesa, dan Balai Desa Pesanggrahan, Kecamatan Wonokerto. 

 

Daftar 36 Kereta Api Memutar dan Batal Tetap Hingga Perbaikan Rel di Grobogan Tuntas

Bantuan tersebut disalurkan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan, dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengunjungi masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Pekalongan pada Sabtu, 25 Januari 2025. 

 

KAI Alihkan 30 Perjalanan Kereta Api ke Jalur Memutar Imbas Rel Rusak Lagi Diterjang Banjir Grobogan

Dalam kunjungan itu juga sekaligus menyalurkan logistik bahan pangan kebencanaan kepada masyarakat, pasca banjir di sejumlah desa di wilayah tersebut. 

 

"Jadi kami kolaborasi menyalurkan bahan pangan untuk saudara kita yang terdampak banjir di Pekalongan. Dari Pemprov Jateng bawa beras 10 ton dengan beberapa kali pengiriman," kata Menko Pangan, Zulkifli Hasan. 

 

Selain itu, kata dia, ada juga dari Bapanas menambah 200 paket sembako, Perum Bulog dengan 10 ton beras, mi instan 500 boks, dan biskuit 500 boks. 

 

"Jadi kita gotong royong, ada telur juga dari asosiasi mitra usaha pangan, minyak goreng, beras, gula, dan lainnya" katanya. 

 

Zulkifli menerangkan, penyaluran itu sebagai bentuk kepedulian kepada korban. Bahan pangan itu dilakukan melalui berkolaborasi antara Kemenko Pangan, Pemprov Jateng, Bapanas, sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta mitra pelaku pangan dari sejumlah wilayah. 

 

Salah seorang warga Desa Pesanggrahan, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan Rohmat menyatakan,  banjir yang terjadi di wilayahnya dikarenakan  adanya  tanggul jebol di dua titik di Sungai Sengkarang desa setempat pada Selasa, 21 Januari 2025 malam. 

 

"Malam itu mulai jebol dan airnya masuk ke permukiman. Tingginya bisa satu meter di perkampungan. Sekarang sudah mulai surut," kata dia. 

 

Sementara itu, Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana menyatakan, bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah di Jateng menjadi tanggung jawab bersama untuk menyelesaikannya. Pihaknya terus melakukan langkah-langkah penanganan bencana di berbagai daerah Jawa Tengah. 

 

"Karena dari awal kami sudah koordinasi, setiap ada kejadian tanggul yang jebol, akan sangat berdampak bagi masyarakat," ucap Nana beberapa waktu lalu. 

 

Ia juga mengimbau kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota di wilayahnya untuk tanggap terhadap bencana. Cuaca ekstrem telah menyebabkan sejumlah wilayah di Jateng dilanda bencana. 

 

"Sehingga kita harus betul-betul waspada, antisipasi dan segera melakukan langkah-langkah penanggulangan terhadap kemungkinan terjadi (bencana)," ujar Nana.(EF)