Pemprov Jateng Buka Peluang Kerjasama Anti Bullying dengan Lembaga Penyelenggara Boarding School

Wakil Gubernur Jateng Tak Yasin.
Sumber :
  • Dok

Viva Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membuka peluang kerja sama untuk program anti bullying di sejumlah penyelenggara boarding school. Hal itu untuk menciptakan lembaga pendidikan yang ramah anak. 

Pekan QRIS Nasional Bank Indonesia, Ada Naik Bus Trans Semarang Cuma Bayar 80 Rupiah dan Jelajah Budaya di Jateng

Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin saat memberikan Keynote Speech pada acara Training of Fasilitator (TOF) Kesejahteraan Remaja di pesantren yang diadakan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah, pada Rabu, 14 Mei 2025.

Kedepan, dikatakan dia, tidak menutup kemungkinan Pemprov akan melakukan kegiatan serupa dengan kerjasama dengan gereja, wihara, atau lembaga agama lain yang menyelenggarakan "boarding school". 

Pemkab Semarang Batalkan Kenaikan PBB-P2, Kelebihan Bayar Akan Dikembalikan Ke masyarakat

Sebagai santri, lanjut Taj Yasin, tidak hanya harus kuat secara fisik, tapi juga harus kuat secara mental. Salah satu hal yang biasanya membuat mental tidak kuat, antara lain persoalan bullying, terjadinya kekerasan dari fisik sampai dengan kekerasan seksual.

"Peristiwa ini rentan terjadi di setiap lembaga yang menyelenggarakan 'boarding', bukan hanya pondok pesantren, tetapi juga asrama, kos-kosan,” kata Taj Yasin.   

2.000 Keluarga di Brebes Tak Terima Bansos Lagi, Sudah Siap Hidup Mandiri

Oleh karenanya, ia mendorong agar Kementerian Agama berkoordinasi dengan lembaga keagamaan untuk melakukan pendampingan dalam rangka pencegahan terjadinya kekerasan. 

Ia juga mendorong kepada pengelola pesantren untuk memestikan tidak ada tindak kekerasan di lingkungannya. 

Halaman Selanjutnya
img_title