Bikin Terngaga! Tarif Bus BRT Trans Jateng Hanya 1.000 Rupiah!

Bus BRT Trans Jateng.
Sumber :
  • TJ Sutrisno

Viva Semarang –Kabar gembira bagi para pekerja, pelajar, veteran, lansia, dan penyandang disabilitas di Jawa Tengah. Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen merealisasikan kebijakan transportasi yang sangat meringankan, yaitu tarif seribu Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng untuk kelompok masyarakat tersebut.

Siap Merger! 33 BPR BKK Jateng Menuju Bank Syariah Beraset Rp12 Triliun

Kebijakan tarif seribu yang mulai berlaku sejak 15 Mei 2025 ini telah dirasakan langsung manfaatnya oleh para penumpang di tujuh koridor Trans Jateng. Sebelumnya, para buruh, pelajar, veteran, lansia, dan penyandang disabilitas harus membayar Rp 2.000 untuk sekali perjalanan. Kini, dengan hanya menunjukkan kartu identitas yang relevan, mereka cukup membayar Rp 1.000.

Di Terminal Gubug Kabupaten Grobogan, tampak disnut antusias penumpang. Terminal ini sangat penting untuk Koridor BRT Trans Jateng Semarang-Grobogan yang menghubungkan Terminal Penggaron-Terminal Gubug PP. Sejumlah buruh, yang sebagian besar bekerja di perusahaan tekstil di sekitar Grobogan, mengaku sangat senang dengan kebijakan baru ini.

Menjelajah 4 Pantai Hits di Wonogiri yang Paling Dekat dari Solo, Pasirnya Putih Bersih

Salah satunya adalah Rosita Handayani. Ia bekerja sebagai buruh tekstil yang setiap hari melaju dari Grobogan.

"Senang dong, wong di sini UMR nya sedikit. Alhamdulillah Trans Jateng sekarang cuma seribu, selisihnya bisa buat tambah-tambah beli sayur. Pengennya ini berlaku selamanya seribu terus untuk para buruh," ungkapnya.

Pesona Curug Sewu, Air Terjun Dahsyat Memacu Jiwa Petualangan di Lereng Gunung Prau

Begitu juga dengan Lulu, buruh di pabrik tekstil yang sama. Ia berharap layanan dan kenyamanan Trans Jateng tetap dipertahankan. 

"Dari dua ribu turun jadi seribu, walau kalau ramai berdiri, ya tidak apa-apa, wong murah saya maklum. Tapi busnya kalau bisa ditambah ya, agar waktu tunggunya ndak lama," katanya.

Tak hanya buruh, pelajarpun mengungkapkan hal yang sama. Ia kini bisa ke sekolah di Semarang dengan ongkos cuma 2 ribu rupiah pergi-pulang.

"Sekarang dengan seribu rupiah lebih ringan. Fasilitasnya pun nyaman, tidak kepanasan dan bisa ngadem," ungkapnya.(TJ)