Investasi di Jawa Tengah Menembus 21 Triliun Rupiah

Jateng kebanjiran investasi sebesar 21 triliun rupiah.
Sumber :
  • Dok

Viva Semarang – Kontribusi Jawa Tengah terhadap pertumbuhan ekonomi nasional cukup tinggi. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jateng terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 8,32% dengan laju pertumbuhan 0,09%, melampaui pertumbuhan nasional. Pada Triwulan I 2025, realisasi investasi di Jateng mencapai sekitar Rp 21 triliun, dengan pertumbuhan ekonomi 4,98%. Angka ini juga di atas angka nasional.

Menteri Perindustrian Resmikan TMAI, Pabrik Panel Surya Terbesar Indonesia di Kawasan Industri Kendal

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi prinsip Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi, yang mengharuskan kepala daerah bertindak sebagai "sales dan marketing" wilayahnya untuk menarik investasi. Menurut Agus, pendekatan ini membuat Jateng menjadi sangat menarik bagi investor, bahkan pertumbuhan ekonominya melampaui rata-rata nasional.

Ada sejumlah faktor yang mendukung tingginya investasi di Jawa Tengah, antara lain jaminan keamanan dan kondusivitas wilayah, pelayanan perizinan yang mudah dan cepat, ketersediaan lahan dan banyaknya kawasan industri, upah tenaga kerja yang kompetitif, serta infrastruktur yang memadai, seperti bandara internasional dan rencana revitalisasi pelabuhan.

Penerbangan Internasional Bandara Ahmad Yani Mulai Dibuka, Tiket Semarang-Kuala Lumpur Rp760 Ribu

"Sektor manufaktur itu penting untuk menopang pertumbuhan ekonomi Jateng dan mendukung komitmen Gubernur untuk memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal di pabrik-pabrik industri manufaktur," kata Agus Gumiwang saat meresmikan pabrik panel surya di Kawasan Industri Kendal, Kamis (19/6/25).

Ia memberi contoh pabrik panel surya PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI) di Kendal, yang menyerap sekitar 60% tenaga kerja lokal.

Manunggal Leadership Retret Ditutup, Ahmad Luthfi Minta ASN Peka Terhadap Persoalan Warga

Upaya menopang industri tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan sumber daya manusia yang siap kerja melalui sekolah vokasi, program pelatihan di Balai Latihan Kerja.(TJ)