Korban Kecelakaan Turun 57 Persen Selama Masa Arus Mudik dan Balik 2024 di Jawa Tengah

Suasana jalan tol dari Semarang ke Solo.
Sumber :
  • TJ Sutrisno

Viva Semarang – Direktorat Lalu lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah merilis data rekap jumlah kecelakaan selama Operasi Ketupat Candi 2024 yang berlangsung selama 14 hari pelaksanaan operasi.

Polda Jateng Ringkus Anggota Sindikat Penadah Mobil Bodong di Sukoharjo

Tercatat selama periode tersebut terjadi 506 kasus kecelakaan. Angka ini turun 43 persen dibandingkan periode yang sama pada Operasi Ketupat Candi tahun 2023. 

"Jumlah angka kecelakaan turun 43 persen dibandingkan data laka lantas pada Operasi Ketupat Candi 2023 yang waktu itu tercatat ada 880 kasus," jelas Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Sonny Irawan pada rilis hasil Anev OKC 2024 di Mapolda Jateng Semarang, Jumat (19/4/24).

Ketahanan Pangan Jadi Prioritas, Polda Jateng Tanam Ribuan Pohon Dan Sebar Benih Ikan

Ia menyebutkan, selain angka laka lalin, penurunan persentase juga terjadi pada jumlah korban meninggal dunia sebesar 57 persen. 

"Pada Operasi Ketupat Candi 2024 terdapat 23 korban jiwa akibat kecelakaan. Ini turun 57 persen dibandingkan tahun 2023 sebanyak 54 korban jiwa," ungkapnya.

Ambulance PKS Tabrak Truk di Jalan Tol Semarang-Batang, 1 Meninggal

Dirlantas Polda Jateng rilis evaluasi OKC 2024.

Photo :
  • TJ Sutrisno

Menurut Kombes Sonny, kebijakan Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi membuat penurunan angka laka lalin ini. Yang pertama adalah adalah terkait pemberlakukan one way lokal di jalur Tol Kalikangkung - Salatiga selama arus mudik dan balik. Kebijakan ini diambil guna mengurai kepadatan kendaraan dan menciptakan kelancaran arus lalin di jalan tol.

"Pemberlakuannya memperhatikan 3 indikator yakni traffic accounting di GT Kalikangkung, data di lapangan serta situasi arus lalin di ruas arteri Semarang - Salatiga," jelasnya lagi.

Ia merinci, kebijakan one way lokal tersebut diberlakukan sebanyak 5 kali di sepanjang ruas Tol Kalikangkung - Salatiga. Yakni pada tanggal 6 dan 7 April saat puncak arus mudik, dan pada tanggal 13, 14 dan 15 April saat puncak arus balik.

"Alhamdulillah masyarakat sangat menikmati pemberlakuan one way lokal ini," katanya.

Kebijakan berikutnya adalah memberikan pengawalan bagi pemudik yang melintas di jalur arteri Brebes - Rembang. Hal ini dilakukan guna memberi jaminan keamanan dan keselamatan bagi para pemudik terutama yang menggunakan kendaraan roda dua.(TJ)