Mantap! Jawa Tengah Jadi yang Terbaik Program Cek Kesehatan Gratis Nasional

Menteri Kesehatan Budi Sadikin bersama Gubernur Jateng.
Sumber :
  • Dok

Viva SemarangMenteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa Jawa Tengah adalah provinsi terbaik di seluruh Indonesia dalam menjalankan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diadakan pemerintah pusat.

Pemprov Jateng Raih Penghargaan Pengawasan Kearsipan Terbaik

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serius menjalankan program ini. Salah satu caranya adalah dengan Program Dokter Spesialis Keliling ke desa-desa.

"Terima kasih Jawa Tengah yang sudah melakukan CKG paling banyak se-Indonesia," kata Pak Menteri Budi saat acara pelepasan mahasiswa yang akan melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Semarang, Jumat (9/5/2025).

Banjir Sudah Tiga Kali Melanda Desa Tanggirejo Grobogan, Taj Yasin: Pasti Ada Kerusakan di Hutan dan Gunung

Budi menjelaskan, dari sekitar 4,8 juta orang di seluruh Indonesia yang sudah ikut Cek Kesehatan Gratis, 2 juta di antaranya adalah warga Jawa Tengah.

"Jawa Tengah paling tinggi, mencapai 40 persen. Jauh lebih tinggi dari provinsi tetangga seperti Jawa Timur dan Jawa Barat," ujarnya.

Korban Banjir Grobogan Masih Mengungsi, Wagub Jateng Kirim Bantuan Ratusan Juta Rupiah

Menteri Budi juga mengingatkan, kalau pengeluaran masyarakat untuk kesehatan itu besar. Maka sebaiknya masyarakat mencegah penyakit dengan ikut Cek Kesehatan Gratis setahun sekali. Ini seperti menjaga-jaga sebelum sakit datang.

Dalam kesempatan yang sama, Pak Menteri juga mengajak para mahasiswa Politeknik Kesehatan Semarang yang akan KKN untuk lebih aktif memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya program Cek Kesehatan Gratis ini.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Bapak Ahmad Luthfi, mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah punya program "Kecamatan Berdaya". Nah, program ini bisa dimanfaatkan para mahasiswa KKN untuk lebih dekat dan membantu masyarakat.

"Ilmu yang kalian punya bisa dipraktikkan langsung di sana," kata beliau.

Menurut Gubernur, program KKN ini bisa menjadi modal penting untuk pembangunan di masa depan. Beliau berharap kampus-kampus bisa membuat program desa binaan, terutama di desa-desa tempat mahasiswa melakukan KKN.

Sebagai informasi tambahan, ada sekitar 600 mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang yang akan diterjunkan ke berbagai desa untuk mengikuti program KKN. Beberapa daerah tujuan mereka adalah Kabupaten Magelang, Semarang, dan Banyumas.(TJ)