Nestlé Indonesia Berikan Program Pendampingan Gizi Untuk Cegah Stunting di Kabupaten Batang
- TJ Sutrisno
Melalui Program Pendampingan Gizi, lanjutnya, tidak hanya menghadirkan intervensi yang nyata, tetapi juga menggerakkan karyawan dari pabrik dan kantor pusat untuk mendampingi keluarga penerima manfaat serta kader posyandu, sebagai bentuk kepedulian terhadap upaya pencegahan stunting.
"Kami berharap inisiatif ini dapat memperkuat peran keluarga, komunitas, dan pemangku kepentingan daerah dalam menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat dan berdaya, serta mendukung pertumbuhan optimal anak," jelasnya.
Program Pendampingan Gizi di Kabupaten Batang secara total akan menjangkau 259 balita di 50 desa dan 4 kecamatan, dengan dukungan 66 kader dari 119 posyandu.
Para kader tersebut merupakan hasil kolaborasi bersama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dan Pemerintah Kabupaten Batang.
Intervensi dilakukan melalui distribusi tambahan gizi berupa satu butir telur dan satu gelas susu tinggi kalori DANCOW GroPlus setiap hari selama enam bulan untuk anak usia 1–4 tahun berisiko stunting.
Selain itu, program juga mencakup edukasi mengenai gizi anak, pola asuh makan, jajanan sehat dan keamanan pangan, penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pengukuran antropometri rutin, serta pemantauan bulanan bersama tim ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Sementara itu, Factory Manager Pabrik Nestlé Bandaraya Norman Tri Handono menambahkan, selama 180 hari ke depan akan dilakukan pemberian tambahan makanan, pemantauan peningkatan status gizi secara berkala, serta peningkatan kapasitas kader dan pengetahuan keluarga terkait praktik gizi seimbang.