Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang, Relawan Bermunculan
- TJ Sutrisno / dok
"Terakhir, berdasarkan data elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat (E-PPGBM) tahun 2023 Pemkot Semarang berhasil menekan angka pravelansi stunting yang semula 1,66 persen pada tahun 2022, menjadi 1,06 persen pada tahun 2023. Sedangkan berdasarkan data survey status gizi Indonesia (SSGI), angka pravelensi stunting Kota Semarang pada 2022 turun menjadi 10,40 persen dibanding tahun 2021 sebesar 21,3 persen," paparnya lagi.
Selain capaian di atas, katanya, banyak pekerjaan rumah Pemerintah Kota Semarang yang memang belum selesai. Seperti penataan lingkungan dan tata ruang, penanganan rob dan banjir, menekan angka pengangguran, serta persoalan sosial dan budaya.
"Tetapi kami menyakini bahwa pemerintahan yang berkelanjutan akan mampu secara bertahap menyelesaikan satu persatu problem yang ada di Kota Semarang, bukan mundur memulai lagi dari nol. Oleh sebab itu kami tegaskan kembali bahwa Mbak Ita harus maju kembali memimpin Kota Semarang, untuk bersama-sama dengan rakyat mewujudkan cita-cita besar. Tidak ada yang sempurna dalam sebuah kepemimpinan, tetapi sebuah proses yang berjalan akan berbuah hasil kongkret untuk sebuah kemajuan kota dan peradabanya," tandasnya.()