Bandara Ahmad Yani Semarang Gandeng Petani Tanam 6.000 Bibit Mangrove

Aksi penanaman mangrove di Mangunharjo Semarang.
Sumber :
  • TJ Sutrisno/dok

Viva Semarang – Pengelola Bandara Ahmad Yani Semarang bersama dengan Lanumad dan Komunitas Bandara menggandeng Kelompok Tani Mangrove Lestari, menanam 6.000 bibit mangrove di Pantai Mangunharjo, pada Jumat (6/09/2024).

Ada Fashion Show di Bandara Ahmad Yani Semarang, Calon Penumpang Dapat Kejutan

General Manager Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Fajar Purwawidada mengatakan, penanaman mangrove ini merupakan aksi yang sejalan dan selaras dengan konsep Green Airport serta Eco Friendly Airport.

Aksi ini juga mengajak seluruh komunitas bandara dan lingkungan untuk menaruh perhatian dan kepedulian terhadap pelestarian mangrove, mengingat lokasi operasional bandara yang berada di area pesisir.

Posko Lebaran 2024 Bandara Ahmad Yani Resmi Ditutup, Catat Pergerakan 126.845 Penumpang

Menurutnya, penanaman Mangrove ini sangat penting untuk mencegah terjadinya abrasi serta potensi kerusakan lingkungan pesisir pantai, tidak hanya bagi operasional bandara, namun juga bagi pemukiman masyarakat yang ada di sekitar pantai Mangunharjo.

"Kita memiliki tanggung jawab secara bersama-sama dalam menjaga kelestarian alam tempat kita tinggal, serta merupakan salah satu bentuk kepedulian kami terhadap penyelamatan lingkungan di kota Semarang secara umum," jelas Fajar. 

Balon Udara Liar Pekalongan Terpantau di Ketinggian 2.700 Meter, Pilot Waspada!

Ia menambahkan, untuk pemeliharaan tanaman, selanjutnya akan dilakukan oleh Kelompok Tani Mangrove Lestari serta akan dilakukan pemantauan dan monitoring secara rutin, sebagai upaya dalam pengelolaan habitat serta dapat menyediakan ekosistem penarik wildlife di luar bandara demi keselamatan operasional bandara. 

“Program tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan program hibah dari PT Angkasa Pura I yang ditujukan kepada masyarakat, sehingga dapat membantu kondisi sosial di lingkungan menjadi lebih baik," ungkapnya.

Di dalam program bina lingkungan, lanjutnya, terdapat sektor-sektor yang menjadi sasaran. Yaitu bencana alam, pendidikan dan pelatihan, sarana dan prasarana umum, sarana ibadah, kesehatan, peletarian alam, dan bantuan sosial pengentasan kemiskinan.(TJ)