Yoyok-Joss Bakal Tingkatkan Kesejahteraan dan Kompetensi Guru Madrasah Diniyah

Paslon Yoyok-Joss bertemu ratusan guru madrasah diniyah di Semarang.
Sumber :
  • Dok

Viva Semarang – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang nomor urut 2, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss) siap mengeksekusi aspirasi guru madrasah diniah (madin) soal peningkatan kesejahteraan dan kompetensi jika terpilih di Pilwakot Semarang 2024. 

Viral Postingan Politik Identitas SARA di Medsos, Pengamat: Ada yang Coba Adu Domba Masyarakat

Yoyok-Joss menerima langsung aspirasi para guru madin dalam agenda Pembinaan dan Konsolidasi Tenaga Pendidik Madrasah Diniah di Gedung Olahraga Pondok Pesantren Bugen Al-Itqon, Kelurahan Tlogosari Wetan, Kecamatan Pedurungan, Jumat (11/10/2024). 

Agenda ini dihadiri sekitar 500an guru agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kota Semarang. Dalam kesempatan itu, pengurus FKDT menyampaikan hasil musyawarah dan rekomendasi guru madin kepada Yoyok Sukawi dan Joko Santoso. 

Tim Hukum Perkasa Sebut Ada Laporan Oknum Polisi Tidak Netral di Demak

Ketua DPC FKDT Kota Semarang, KH Muhammad Arif mengatakan lima rekomendasi terkait apa yang menjadi aspirasi guru madin. Pertama, soal kesejahteraan, di mana saat ini baru 60 persen guru madin se-Kota Semarang yang terakomodir bisyaroh atau insentif 

"Ada sekitar 1.500 guru madrasah diniah yang terakomodir baru 60 persen. Kami merekomendasikan Bapak Yoyok dan Bapak Joko menuntaskan guru madrasah diniah untuk menerima bisyaroh dari Pemkot Semarang dari 60 persen menjadi 100 persen," katanya. 

Jelang Pemungutan Suara Pilkada, DPD PDIP Jateng Bentuk Satgas Anti Moneypolitics

Dia melanjutkan, rekomendasi kedua guru madin ingin gaji atau honor dapat dinaikkan. Ketiga guru madin berharap adanya fasilitasi dari Pemkot Semarang untuk peningkatan kompetensi melalui pembinaan dan workshop. 

"Keempat memberikan bantuan hibah pembangunan fisik atau rehabilitasi ruang belajar serta sarana dan prasarana. Kelima kami merekomendasikan agar program pendidikan formal SD maupun SMP dikembalikan lagi menjadi enam hari sekolah," ungkap Arif.

Halaman Selanjutnya
img_title