Indahnya Suasana Kampung Melayu Semarang yang Multietnis dan Islami

Suasana di Kampung Melayu Semarang.
Sumber :

SemarangKampung Melayu. Sesuai namanya, ini adalah salah satu pemukiman di Kota Semarang yang pada perjalanan sejarahnya dihuni oleh penduduk yang berasal dari etnis Melayu. Kampung Melayu.

Kota Semarang Panen Penghargaan Jelang Akhir Tahun

Sesuai namanya, ini adalah salah satu pemukiman di Kota Semarang yang pada perjalanan sejarahnya dihuni oleh penduduk yang berasal dari etnis Melayu. Meski begitu, kampung ini juga kental dengan beragam budaya dari berbagai bangsa.

Kampung Melayu pada beberapa abad lalu memang menjadi pusat perdagangan oleh penduduk lokal dan masyarakat pendatang dari Melayu, Arab, Gujarat, dan lain-lain. Adanya pendatang dari Timur Tengah membuat daerah ini menjadi bagian dari sejarah berkembangnya agama Islam di Kota Semarang.

UMP Jateng Naik 6,5 Persen, UMK Kota Semarang 2025 Jadi Segini Banyaknya

Dulu, Lokasi Kampung Melayu yang sekarang merupakan pelabuhan yang menjadi pintu masuk kapal dagang dari berbagai bangsa. Pak Haji Abu Bakar Alatas, tokoh muslim keturunan Arab yang ditujukan di Kampung Melayu, menceritakan, memang awalnya jaman dulu mayoritas penghuni di kampung ini adalah orang Melayu untuk berdagang.

Kemudian bergantian pendatang Arab dan Gujarat India juga membuang sauh di sini. Selain berdagang, juga berdakwah.

Mbak Ita Kukuhkan Pengganti Antar Waktu (PAW) Dewan Pengurus KORPRI Kota Semarang

"Disebut Melayu, ya karena memang banyak sekali orang Melayu saat itu. Dan di sini ramai. Pedagang dari berbagai bangsa ikut merapat, tentu saja membawa barang dagangan khas dari daerah tempatnya masing-masing. Arab datang, India datang, lalu ada juga dari Cina dan orang Eropa," jelasnya.

Pak Abu Bakar kemudian menunjukkan  beberapa peninggalan yang hingga kini masih ada dan berfungsi seperti biasa. Seperti Masjid Menara dan Klenteng di ujung jalan Kampung Melayu.

Halaman Selanjutnya
img_title