Wisuda Doktor Summa Cumlaude, Wali Kota Semarang Mbak Ita Tak Malu Belajar Dengan Para Senior

Wali Kota Semarang jalani wisuda Doktor di Universitas Diponegoro.
Sumber :
  • TJ Sutrisno / dok

"Jadi yang kadang-kadang hilang ya mainnya, dolannya, mungkin juga kurang tidurnya. Kita harus membagi pada saat jam kerja. Tetapi saat malam atau sore saat tidak ada pekerjaan kita bisa mengerjakan disertasi," jelasnya. 

DPRD Baru Diharapkan Buat Perda yang Pro Rakyat

Tips selanjutnya, kata dia, yakni apabila mendapat koreksi dari promotor maka harus segera dikerjakan.

"Sebenarnya saat kita sudah mendapatkan koreksi, revisi atau bahan-bahan disertasi tentunya harus langsung dikerjakan. Jangan menunda-nunda," kata dia. 

Kawasan Kumuh Kota Semarang Berkurang 192 Hektar, Pemkot Kejar Sampai Habis

Kemudian, kata Mbak Ita, harus sering membaca referensi termasuk membaca jurnal-jurnal dan membuat jurnal. 

Tak hanya itu, Wali Kota perempuan pertama di Kota Semarang ini juga tak malu untuk bertanya kepada para senior maupun dosen jika terdapat hal yang tidak ia ketahui. 

Pengendalian Banjir Jadi Pilar Utama Semarang Menuju Kota Berkelanjutan 2025

"Kita harus mau belajar dengan senior kita, belajar dari pengajar dan dosen. Saya bahkan tidak malu belajar dari Pak Bambang Pramusinto. Walaupun beliaunya kepala dinas atau jajaran saya tapi beliau lebih senior dari saya kalau urusan doktor atau pendidikan," tambahnya.

Mbak Ita juga tak malu untuk bertanya jika memiliki kendala dalam pembuatan jurnal-jurnal dan disertasi. 

Halaman Selanjutnya
img_title