GIHN 2025, Dari Salatiga, Inovasi untuk Nusantara
Viva Salatiga – Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) resmi membuka Gelar Inovasi Harmoni Nusantara (GIHN) 2025 melalui forum Teras Rektor, Selasa (7/10/2025). Kegiatan yang menjadi bagian dari Dies Natalis ke-69 UKSW ini mempertemukan para rektor perguruan tinggi terkemuka untuk merumuskan arah ekosistem inovasi nasional.
Mengusung tema “Inovasi yang Inklusif, Berkelanjutan, dan Berdampak Menuju Indonesia Emas”, forum berlangsung dinamis dan reflektif di bawah arahan Rektor UKSW Prof. Intiyas Utami.
“Masih banyak riset yang belum menjawab persoalan bangsa. Melalui GIHN, kami ingin membangun keberlanjutan riset dan menciptakan inovasi yang benar-benar berdampak,” ujarnya.
Rektor Universitas Trisakti Prof. Kadarsah Suryadi menekankan pentingnya tiga pilar riset — pendidikan, kesehatan, dan ekonomi — sebagai dasar inkubator bisnis. Sementara Rektor Telkom University Prof. Suyanto menambahkan, “Inovasi tidak cukup berbasis STEM, tapi juga SHAPE, agar tetap humanis di tengah era post-truth.”
Dari sisi pemberdayaan, Rektor BINUS Dr. Nelly menyoroti pengembangan desa digital di wilayah 3T, sedangkan Rektor IPB Prof. Erika Budiarti Laconi menegaskan, “Inovasi tidak berhenti di laboratorium, ia harus hidup di masyarakat.”
Staf Khusus Menteri Pendidikan Tinggi Dr. Ismail Hasani mengapresiasi konsistensi UKSW dalam membangun inovasi berdampak. “Dari Salatiga, kita kirimkan semangat perubahan untuk Nusantara,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, UKSW juga menampilkan riset sustainable fashion karya Dr. Arianti Ina R. Hunga dengan pewarna alami dari daun indigo dan kulit bawang merah yang melibatkan anak korban kekerasan di Sumba—simbol inovasi yang sarat nilai kemanusiaan.