Cerita Haru Dibalik Wisuda UKSW Salatiga, Terombang-Ambing Ombak Demi Hadiri Wisuda Anak

Rektor UKSW Prof. Intiyas Peluk Ortu Pricilla, Korban KM Barcelona
Sumber :
  • UKSW Salatiga

Viva Salatiga – Dibalik Upacara Wisuda Periode III Tahun 2025 di Balairung Universitas pada Kamis (24/07/2025) lalu, tersimpan cerita haru dari keluarga seorang mahasiswi asal Kabupaten Kepulauan Talaud yang terletak di sebelah utara Pulau Sulawesi, Indonesia, yang harus berjuang melawan maut saat kapal KM Barcelona V yang mereka tumpangi untuk menuju ke Salatiga, Jawa Tengah terbakar di Kepulauan Talise, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Truk Muatan Kayu Masuk Halaman Rumah Warga, Sopir Tewas di Tempat

Mereka adalah pasangan Jemi Tundunaung beserta istri, yang merupakan orang tua dari mahasiswa Teologi, Shintia Pricilla Tundunaung.

Jemi Tundunaung menceritakan saat itu Ia dan istri berangkat dari kampungnya Kepulauan Talaud pada Sabtu (19/7/2025). Namun tiba di pelabuhan Ia baru mengetahui apabila kapal yang akan mereka tumpangi mengalami keterlambatan karena cuaca buruk.

Sulap Limbah Jadi Cuan, Expo Agribisnis UKSW Pamer Inovasi Mahasiswa

" Seharusnya kami berdua dan seorang saudara berangkat pada Sabtu (19/7/2025) sore, namun baru kapal baru bisa berlayar dari Talaud dengan tujuan Manado pada Minggu (20/7/2025) dini hari. Kemudian saat perjalanan sekitar pukul 13.00 WIB, saat kami berada di kamar yang berada di lantai empat, ada yang menginformasikan kapal mengalami kebakaran," ungkapnya.

Diceritakan lebih lanjut oleh Jemi, Kebakaran tersebut di mulai dari bagian belakang kapal. Para penumpang langsung panik, termasuk dirinya bersama sang istri dan kakaknya. Selanjutnya dirinya mencari jaket keselamatan atau pelampung dan memutuskan untuk melompat dari kapal ke tengah laut. 

Pasar KAWSAMA UKSW Bentuk Mahasiswa Siap Jadi Wirausaha Tangguh

" Saya sempat terombang-ambing di laut sekitar satu sampai dua jam. Saya juga sempat terpisah dengan istri. Namun berkat tekad yang kuat serta perlindungan Tuhan, kami saat ini bisa menghadiri wisuda anak perempuan kami," imbuhnya.

Bagi Shintia Pricilla Tundunaung, perjuangan orang tuanya sampai ke Salatiga untuk menghadiri wisuda merupakan sesuatu yang tak akan Ia lupakan. 

Halaman Selanjutnya
img_title