Bukan di Solo, Inilah Pasar Kuliner Tradisional Otentik di Jawa Tengah, Bayarnya Pakai Bambu
- Instagram @pasarpapringan
Suasana alami ini menjadikannya sebagai tempat yang sangat menarik bagi wisatawan dan masyarakat yang ingin merasakan pengalaman berbelanja dengan sentuhan tradisi.
Selain itu, Pasar Papringan Ngadiprono juga terkenal dengan konsep wisata pasar yang ramah lingkungan. Hampir seluruh pedagang di pasar ini menggunakan bahan-bahan alami dan ramah lingkungan, baik untuk kemasan maupun alat yang digunakan dalam berjualan. Hal ini memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan alam dan menambah daya tarik pasar ini di mata pengunjung.
Bahkan pembayaranya menggunakan bambu yang dibuat seperti koin. Pembeli menukar uang mereka dengan koin bambu untuk pembayaran.
Pasar Papringan Ngadiprono biasanya digelar pada hari-hari tertentu, yaitu pada pasaran Minggu Wage dan Minggu Pon.
Pasar ini khusus menjual kuliner tradisional otentik dari Temanggung. Seperti Sego Gono, Bubur Kampung, Gethuk, Wajik, Dawet Ireng, Jamu Gendong, serta kudapan dengan nama-nama unik seperti mentho, ndas borok, ketan gudhig, Bajingan, dan banyak kuliner yang hanya bisa didapatkan di Temanggung.
Selain itu, Pasar Papringan juga menjadi ajang bagi para pengunjung untuk menikmati hiburan tradisional, seperti pertunjukan musik, tarian, dan seni budaya lainnya. Acara-acara tersebut sering kali digelar untuk merayakan berbagai momen penting atau acara khusus, memberikan nilai tambah bagi masyarakat yang datang.
Pasar Papringan Ngadiprono tidak hanya memberikan kontribusi pada pelestarian budaya, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.