Berkunjung ke Candi Klero, Jejak Hindu yang Menyelinap di Pedesaan Tengaran Gunung Merbabu
- TJ Sutrisno
Situs Candi Klero Semarang.
- TJ Sutrisno
Candi Klero memiliki bentuk yang unik, terdiri dari bagian kaki, tubuh, dan atap yang bertingkat atau berundak, menyerupai Candi Sambisari di Yogyakarta. Ukurannya yang relatif kecil, sekitar 14x14 meter dengan tinggi 4 meter, memberikan kesan sederhana namun tetap mempesona. Salah satu ciri khas yang menarik perhatian adalah adanya ornamen ular besar yang menyunggi kura-kura di bawah cerat Yoni. Ornamen ini tergolong langka dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Saat mengamati lebih dekat, dinding candi tampak polos tanpa relief rumit seperti candi-candi besar lainnya. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa pembangunan candi ini mungkin belum sepenuhnya selesai. Meskipun demikian, detail ornamen pada bagian atap, seperti antefix dan ratna (ornamen puncak), tetap memperlihatkan keindahan tersendiri.
Di bagian utama candi yaitu di dalam bilik, ada batu berbentuk Yoni tanpa Lingga, yang disebut juga Mbah Lumpang Kentheng oleh warga di Desa Klero.
Arca Dewa Siwa yang dulunya ditemukan di candi ini, kini telah dipindahkan ke kantor Dinas Purbakala Jawa Tengah di Semarang untuk alasan keamanan.
Suasana yang tenang dan jauh dari keramaian kota memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk merenungkan sejarah dan menikmati keindahan arsitektur kuno.Â
Fasilitas dan Aksesibilitas