Menjelajah Kedung Pengilon: Niagara Mini dari Kendal yang Bikin Jatuh Hati

Bendungan Kedung Pengilon adalah bangunan peninggalan masa pemerintahan Hindia Belanda, dibangun sekitar tahun 1930-an. Dulunya, bendungan ini berfungsi membendung sungai untuk mengalirkan air ke saluran irigasi guna mengairi lahan pertanian di sekitarnya. Sementara itu, limpasan air yang tidak masuk saluran irigasi inilah yang kemudian membentuk air terjun kecil yang memanjang. Limpasan air tersebut lalu terurai lagi menjadi jeram-jeram kecil yang membelah batu padas di bawahnya, menciptakan pemandangan yang memukau.

Panjang limpasan airnya mencapai seratus meter, dengan ketinggian antara 5 hingga 10 meter. Di sisi timur, terdapat pintu air yang membelokkan air bendungan ke terowongan dalam bukit, lalu keluar menuju saluran irigasi.

Terdapat jembatan besi yang dulunya menjadi akses penghubung bagi warga dari satu dusun ke dusun lainnya. Betul-betul perpaduan sejarah dan alam yang unik!

Spot Favorit Fotografer dan Surga Para Goweser

Panorama alamnya yang asli jauh lebih cantik daripada yang buatan, apalagi jika dijadikan latar belakang foto. Deretan jeram hasil limpasan airnya begitu menyegarkan mata.

Beberapa wisatawan dari beberapa kota sekitar Kendal, banyak yang sangat penasaran dengan foto-foto Kedung Pengilon yang ia lihat di media sosial.

"Bagus ya, suasana pedesaannya juga mendukung, seger, kebayar lah perjalanan jauh tadi," ungkapnya sumringah. Ia juga berharap akses menuju lokasi bisa lebih dibuka lagi.

Halaman Selanjutnya

Setuju sekali! Sembari menjelajahi Kedung Pengilon dengan bersepeda, jangan lupa mampir untuk mencicipi kuliner khas Kendal yang sejalur dengan tempat ini, yaitu sate bumbon yang bisa Anda temukan di area Pasar Pegandon.