Desa Adat Wae Rebo: Surga di Atas Awan yang Memukau di Flores
- IG pesona.indonesia
Viva Semarang, Wisata – Tersembunyi di balik perbukitan hijau dan kabut tebal, Desa Adat Wae Rebo di Manggarai, Nusa Tenggara Timur, telah lama menjadi magnet bagi para petualang dan pencinta budaya. Dikenal sebagai "Kampung di Atas Awan," desa ini menawarkan pengalaman wisata yang tak hanya memanjakan mata dengan keindahan alam, tetapi juga menyentuh hati dengan kekayaan budaya dan keramahan penduduknya.
Mengutip dari lama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wae Rebo telah meraih Award of Excellence, anugerah tertinggi dalam UNESCO Asia-Pacific Awards for Heritage Conservation 2012 di Bangkok.
Daya tarik utama Wae Rebo tak lain adalah tujuh rumah adatnya yang unik, yang dikenal dengan nama Mbaru Niang. Bangunan berbentuk kerucut setinggi sekitar 15 meter ini tersusun rapi mengelilingi sebuah altar batu yang disebut compang. Arsitektur Mbaru Niang sangat istimewa, dibuat tanpa menggunakan paku, dan atapnya terbuat dari ijuk. Setiap rumah memiliki lima tingkat, dengan fungsi berbeda:
Selain Mbaru Niang, pemandangan alam di Wae Rebo sungguh memukau. Berada di ketinggian sekitar 1.100 mdpl, desa ini sering diselimuti kabut yang menciptakan suasana magis, terutama di pagi hari. Hamparan pegunungan dan hutan tropis di sekelilingnya menambah keasrian desa, memberikan pengalaman yang menenangkan jiwa.
Kearifan Lokal dan Budaya yang Terjaga
Masyarakat Wae Rebo dikenal sangat menjaga adat istiadat dan kearifan lokal yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Saat tiba, Anda akan disambut dengan upacara Waelu'u, sebuah ritual penyambutan tamu yang dipimpin oleh tetua adat. Upacara ini merupakan bentuk izin dan restu agar kunjungan Anda lancar dan aman.
Beberapa tradisi dan budaya penting lainnya yang masih lestari di Wae Rebo: