Polresta Banyumas Ringkus 11 Pelaku  Judi Online, Kedoknya Main Game

Polresta Banyumas Ringkus Pelaku Judi Online
Sumber :

Viva Semarang, Banyumas – Polresta Banyumas mengungkap kasus judi online yang berkedok main game. Ada  11 orang pelaku yang diamankan, dan satu orang masih buron. 

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi yang hadir dalam konpers ungkap kasus judi online di Mapolresta Banyumas mengungkapkan, bahwa pemberantasan judi online menjadi prioritas untuk di laksanakan. 

 

"Ini adalah pengungkapan kasus pada hari Rabu (19/6/2024), yang nantinya akan kita kembangkan, apakah merupakan kejahatan lintas pulau atau lintas negara, saat ini tersangka yang sudah di amankan ada 11 orang dan 1 orang lagi masih buron," kata Kapolda Jateng, Selasa (25/6/2024). 

 

Lebih lanjut Kapolda Jateng menjelaskan tempat kejadian perkara pengungkapan kasus judi online ini ada 3 TKP.  

 

Yang pertama di Jl. Gelora Indah Kecamatan Purwokerto Timur, kemudian yang kedua di Jl. Kamandaka Kecamatan Purwokerto Utara, dan TKP 3 di Jl. Kolonel Sugiono Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas. 

 

"Terkait ungkap kasus ini nanti akan kita kembangkan apakah lintas pulau atau lintas negara, kita akan back up," tegasnya. 

 

Modus operandi yang digunakan adalah dengan menggunakan ratusan perangkat komputer dan PC dengan kedok bermain game, untuk membuat ID secara masif dan memainkan ID tersebut. Lalu menghasilkan chips untuk dijual dan dipromosikan melalui aplikasi media sosial Facebook. 

 

Barang bukti yang diamankan antara lain 502 set komputer, 90 PC, 134 flashdisk, 62 buah modem, 3 DVR CCTV, 8 switch hub, 11 unit HP berbagai merk, 5 buah buku tabungan, 5 buah kartu ATM, dan uang tunai sebesar Rp. 11.300.000. 

 

"Jangan coba-coba untuk bermain dan terlibat perjudian, karena kita akan melakukan penindakan tegas," kata Kapolda Jateng 

 

Sementara itu Ahli Hukum Pidana Prof. Dr. Hibnu Nugroho, S.H, M.Hum., menyampaikan apresiasi atas kinerja Polda Jateng yang telah melakukan pengungkapan judi online. 

 

"Terkait upaya pemberantasan judi online, sebenarnya sudah dilakukan upaya “take down” terhadap aplikasi tersebut, namun beberapa saat muncul kembali aplikasi yang serupa. Sehingga ini menjadi salah satu tantangan Polri kedepan dalam upaya penanganan judi online," jelasnya.(EF)