Prabowo Salip Ganjar, Survey SMRC : Karena Isu Tolak Timnas Israel U20
- Dok
Jakarta – Sejumlah lembaga survey merilis hasil jajak pendapat menjelang pilpres 2024. Dari beberapa lembaga tersebut, hasil survey menempatkan Prabowo Subianto di posisi teratas. Sementara Ganjar Pranowo yang pada awal tahun hingga pertengahan tahun 2023 begitu dominan berada di atas, kini berada di bawah Prabowo.
Lalu mengapa bisa demikian?
Lembaga survey Saiful Mujani Research and Consultan (SMRC) yang merilis hasil survey terbaru mengungkapkan, faktor isu penolakan Israel untuk berlaga di Piala Dunia U20 menjadi salah satu faktor yang memengaruhi elektabilitas Ganjar Pranowo.
"Untuk Ganjar Pranowo, ada isu tentang Piala Dunia umur 20 tahun. Sebelum peristiwa gagalnya Israel datang ke Indonesia, elektabilitas Ganjar selalu berada di atas. Dari 2021 sampai awal 2023, elektabilitas Ganjar selalu di atas Prabowo dan Anies. Namun setelah peristiwa gagalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, suara Ganjar jatuh. Isu Piala Dunia Usia 20 tahun tersebut memiliki pengaruh negatif pada elektabilitas Ganjar," jelas Saiful Mujani lewat rilis tertulis, Jumat (9/12/23).
Ia menambahkan, walaupun suaranya pernah beberapa kali kembali naik, namun secara umum elektabilitas Ganjar belum pulih seperti sebelum peristiwa bola U-20. Survey tersebut mengungkap data bahwa ada 44 persen publik yang tahu pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia karena penolakan pada tim Israel.Yang tidak tahu sebanyak 56 persen.
Dari yang tahu kasus tersebut, 84 persen atau sekitar 37 persen populasi mengetahui bahwa Ganjar Pranowo yang saat itu masih menjabat Gubernur Jawa Tengah, menolak kedatangan tim Israel tersebut karena Indonesia tidak mengakui negara Israel. Hanya 16 persen yang tidak tahu.
Dari 37 persen yang tahu Ganjar menolak kedatangan tim Israel, 48 persen setuju dengan sikap Ganjar tersebut, 50 persen tidak setuju, dan 2 persen tidak menjawab.
Kemudian, dari yang setuju sikap Ganjar menolak kedatangan tim Israel, yang memilih Anies-Muhaimin 17 persen, Ganjar-Mahfud 35 persen, Prabowo-Gibran 41 persen, dan tidak jawab 7 persen.
Dari yang tidak setuju, 24 persen memilih Anies-Muhaimin, 14 persen memilih Ganjar-Mahfud, 55 persen Prabowo-Gibran, dan masih ada 7 persen yang tidak menjawab.
Jadi, jelas Saiful, untuk kasus pembatalan Piala Dunia U-20, jika semakin banyak yang setuju dengan sikap Ganjar tentang kedatangan tim Israel, peluang satu putaran menjadi kecil. Namun jika semakin banyak yang tidak setuju dengan sikap Ganjar menolak Israel, peluang Prabowo-Gibran menang satu putaran menjadi lebih terbuka.
“Isu bola ini penting, memperlemah Ganjar-Mahfud dan memperkuat Prabowo-Gibran. Anies tidak terlalu terpengaruh dengan kasus ini,” ungkapnya.(TJ).