Prabowo Geram, Tambang Ilegal Rugikan Negara 300 Triliun
- Instagram @presidenrepublikindonesia
Viva Semarang – Penambangan ilegal terus menjadi masalah serius di Indonesia, menyebabkan kerugian negara yang sangat besar. Praktik ilegal ini tidak hanya merusak lingkungan, tapi juga menggerus pendapatan negara yang seharusnya bisa digunakan untuk pembangunan.
Dalam pidato Tahunan di Gedung MPR RI, Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan data mengejutkan. Berdasarkan laporan yang diterimanya, ada sekitar 1.063 tambang ilegal yang beroperasi di berbagai wilayah Indonesia. Jumlah ini diperkirakan merugikan negara minimal Rp300 triliun. Angka ini adalah perkiraan konservatif, yang artinya kerugian sesungguhnya bisa jauh lebih besar.
“Saya telah diberi laporan oleh aparat-aparat bahwa terdapat 1.063 tambang ilegal. Dan potensi kekayaan yang dihasilkan oleh 1.063 tambang ilegal ini dilaporkan potensi kerugian negara adalah minimal 300 triliun,” ujar Prabowo dikutip dari Viva.
Mengingat besarnya kerugian yang dialami negara, Presiden terpilih Prabowo Subianto menyatakan komitmennya untuk menindak tegas siapa pun yang terlibat.
“Saya beri peringatan, apakah ada orang-orang besar, orang-orang kuat, jenderal-jenderal dari mana pun apakah jenderal dari TNI atau jenderal dari Polisi atau mantan jenderal, tidak ada alasan kami akan bertindak atas nama rakyat,” tegasnya.
Langkah ini diharapkan bisa menjadi titik balik dalam upaya pemberantasan tambang ilegal di Indonesia. Dengan penindakan yang tegas dan tanpa pandang bulu, negara dapat mengamankan kekayaan alamnya dan memaksimalkannya untuk kesejahteraan rakyat.
Perlu diketahui, kerugian akibat tambang ilegal karena tidak membayar pajak, royalti, atau iuran lainnya kepada negara. Padahal, jika dikelola secara legal, sumber daya alam ini bisa menjadi sumber pendapatan negara yang signifikan.