Viral Ahok Ngomong Keras Pada Nenek 82 Tahun Karena Tak Pilih Ganjar-Mahfud, Ini Tanggapan Pengamat

Foto Ahok saat diskusi dengan wanita lansia.
Sumber :
  • Tangkapan layar / antvklik

Viva Semarang – Sebuah video viral di Tiktok terkait Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Video itu beredar di media sosial di akun TikTok @halim_tambari. Dalam video itu tampak Ahok terlibat diskusi dengan seorang perempuan tua di atas panggung. Ia berbagi pendapatnya soal pemilihan calon wakil presiden dan presiden. 

Berbeda dengan Ahok, perempuan ini lebih memilih pasangan Prabowo-Gibran, pasangan capres-cawapres nomor urut dua. 

Mengutip dari antvklik, wanita itu membahas peristiwa Trisakti tahun 1998 dari sudut pandangnya. Ia juga mengenang perbincangan kerusuhan Tanjung Priok yang melibatkan Mayjen TNI Pur. Pranowo yang ikut serta karena menjalankan perintah atasan. 

"Waktu dia dibuka perkara dia minta doa, dia lolos. Memang mereka semua dari atasan, anak buah dikerahkan semua. Dia takut karena instruksi atasannya. Bebas." ujar oma tersebut dalam video yang diunggah pada Senin (05/02/2024). 

Ia melanjutkan, kenapa Prabowo dibawa-bawa sampai sekarang? Ia menilai, Prabowo kerap menjadi sasaran tuduhan tak berdasar dan difitnah. 

Ia berbagi pemikirannya tentang pentingnya pengampunan dalam keyakinan Kristennya dengan menutup pidatonya. 

"Sebagai orang Kristen, kita musti mengampuni, orang bisa berubah kan. Ya kita juga jangan sampai menyimpan dosa orang sampai malam, begitu firman Tuhan," ungkap wanita lanjut usia itu. 

Dalam pandangannya, Prabowo Subianto seringkali diterpa oleh tuduhan-tuduhan tersebut. 

Menanggapi wanita itu, Ahok langsung menjawab dengan memberi contoh. Ia mengatakan bahwa adik perempuannya memutuskan untuk mendukung Prabowo dibandingkan Ganjar, karena pada tahun 2009 Megawati juga memilih Prabowo sebagai calon wakil presidennya. 

“Kita tidak mau pilih orang yang sudah tidak sehat, kita tidak mau pilih orang yang emosional, kita tidak mau pilih orang yang tidak terbukti bisa kerja," kata Ahok sambil menunjukkan kekhawatirannya apabila nantinya Gibran yang naik menjadi presiden. 

Sang wanita tua tadi kemudian menyela pembicaraan dengan mengatakan akan ada manfaatnya jika Gibran Rakabuming Raka maju menggantikan Prabowo. 

Ahok langsung membantahnya dengan mengkritik kinerja Wali Kota Surakarta. 

“Dimana ada bukti Gibran bisa kerja selama walikota, terus ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja? Makanya saya bisa berdebat itu, saya lebih tahu. Saya nggak enak ngomong depan umum," tegas Ahok. 

Ahok kemudian memberi tahu wanita yang pantas disebut oma itu, bahwa jika ia memilih Prabowo-Gibran, tidak akan sesuai harapannya. Ahok meramalkan, oma akan menyesalinya. 

“Ibu bawa mati penyesalan. Silakan ibu bawa mati penyesalan. Dan saya tidak mau bawa mati penyesalan” ungkap Ahok terhadap wanita lansia tersebut. 

Tayangan video yang menayangkan sikap Ahok terhadap seorang lansia berusia 82 tahun, mendapat respon dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah Direktur Strategis Pusat Informasi Politik (Puspenpol), Adrian Zakhary. 

Berdasarkan data pantauan TikTok, Ahok melontarkan bicara dengan nada tinggi dan angkuh di depan para lansia, yang kemudian dikeluhkan netizen. 

“Dari hasil pantauan Puspenpol di TikTok, video viral FYP Pak Ahok dengan seorang lansia berusia 82 tahun mendapat respon negatif dari netizen TikTok. Netizen menyayangkan sikap Pak Ahok yang berbicara dengan nada tinggi dan arogan dengan ibu itu. Hal ini juga berpotensi menggerus suara Ganjar Mahfud khususnya dari segmen kelompok minoritas," kata Adrian Zakhary di Jakarta, selasa, (06/02/24). 

Ia menambahkan, demonisasi yang dilakukan Ahok terhadap Jokowi dan Prabowo patut disesalkan oleh netizen, mengingat Ahok sebelumnya pernah berkampanye bersama Jokowi untuk posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta dan mendapat dukungan dari Prabowo Subianto. 

“Banyak Netizen juga menyayangkan sikap Ahok yang menjelekkan Presiden Jokowi dan Pak Prabowo, padahal Ahok dulu maju di DKI Jakarta bersama pak Jokowi didukung oleh Pak Prabowo juga kan, dan bisa jadi Gubernur juga menggantikan Pak Jokowi,” tambahnya. 

Kini, lanjutnya, disayangkan karenapada Pilpres Pak Ahok menjadi penyerang pemerintah dan sahabatnya sendiri, orang yang banyak mendukung dan membantunya, yaitu Jokowi. 

Adrian Zakhary merasa bahwa martabat Jokowi saat ini sedang ditantang oleh orang-orang yang ia bantu selama pemerintahannya. Selain itu, pihak-pihak yang terkait dan mendukung pasangan capres-cawapres peringkat kedua Prabowo-Gibran juga menjadi sasaran penyerangan. 

“Presiden Jokowi saat ini banyak dikhianati orang-orang yang dulu beliau bantu dan dukung. Demi memenangkan kontestasi, semua cara dilakukan termasuk menyerang sosok dan marwah pak Jokowi, serta semua orang dan kelompok yang terafiliasi atau mendukung pasangan 02,” ungkapnya.