Mantap, Jurnal Hukum Unissula Terindeks Scopus Q1

Rektor Unissula Semarang Prof. Dr. Gunarto SH MH.
Sumber :
  • Dok

Viva SemarangJurnal Hukum Unissula berhasil meraih prestasi luar biasa dengan masuk Kwartil Q1 Scopus Indeks. Scopus adalah salah satu layanan indeksasi dan penyedia database atau pusat data jurnal yang berada di bawah naungan Elsevier, sebuah organisasi atau perusahaan penerbit publikasi ilmiah internasional yang berbasis di Amsterdam, Belanda, dan berdiri sejak 1880.

Rektor Unissula Prof Dr Gunarto SH MH mengapresiasi capaian itu dan berharap bisa diikuti oleh jurnal jurnal ilmiah yang dikelola 12 fakultas lainnya di Unissula. 

“Alhamdulillah kami sangat bersyukur atas capaian ini. Selamat dan turut berbahagia. Semoga prestasi tersebut juga bisa diikuti oleh jurnal jurnal ilmiah yang dikelola oleh 12 fakultas lainnya di Unissula. Tentunya ini bukan suatu hal yang mudah tetapi dengan kerja keras dan pertolongan Allah SWT semuanya menjadi bisa diraih,” ungkapnya, Sabtu (13/4/24).   

Gunarto mengatakan, di era persaingan global ini semua punya peluang untuk menjadi unggul dan tantangannya adalah kemampuan dan kemauan untuk menampilkan mutu terbaik. 

“Keunggulan sebuah universitas dapat dilihat dari berbagai segi. Salah satunya keunggulan riset yang diakui masyarakat akademis internasional melalui publikasi internasional. Dengan memiliki jurnal ilmiah yang bereputasi internasional maka akan semakin memperkuat program internasionalisasi menuju world class university. Keunggulan lainnya dalam tenaga pengajar (profesor) yang berkualifikasi tinggi dalam bidangnya. Dalam hal ini Unissula menargetkan memiliki 100 profesor pada tahun 2027 mendatang,” kata Profesor Gunarto

Sementara itu dekan Fakultas Hukum Unissula Dr Jawade Hafidz SH MH menyampaikan bahwa prestasi tersebut harus bisa dijadikan motivasi oleh para pengelola untuk senantiasa menjaga dan bahkan meningkatkan mutu jurnal tersebut.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada tim yang telah bekerja luar biasa semoga capaian yang sudah sangat bagus ini bisa dipertahankan dan bahkan ditingkatkan karena Jurnal Hukum Unissula saat ini sudah berada di level jurnal ilmiah elit dunia,” kata Jawade.

Sementara itu managing editor Jurnal Hukum Unissula Dr Andri Winjaya Laksana menyampaikan bahwa pengelolaan sebuah jurnal ilmiah tidak selalu berjalan mulus namun ada dinamika dan pasang surutnya. 

“Dilihat dari jumlah volumenya Jurnal Hukum Unissula sampai saat ini menuju volume 39. Sehingga dapat dikatakan Jurnal Hukum Unissula usianya sudah berusia 39 tahun. Jurnal ini dulunya telah terakreditasi nasional tetapi pada periode 2007-2015 sempat off akreditasinya. Kemudian ketika Prof Gunarto menjabat dekan Fakultas Hukum jurnal tersebut kembali dihidupkan. Pada bulan Juli tahun 2023 berhasil terindeks Scopus dan pada hari ini (13/4/2024) Kwartil Q1 nya sudah terbit,” ungkapnya. 

Lebih jauh ia menjelaskan untuk indeks Q1 merupakan pencapaian luar biasa karena Q1 merupakan indeks Scopus dengan nilai tertinggi. Jurnal terindeks Q1 untuk universitas swasta baru Unissula. 

“Manfaatnya tentunya sangat banyak antara lain bisa digunakan untuk prasyarat pegajuan guru besar baik dosen dari internal Unissula maupun para dosen dari luar Unissula. SCImago Journal Rank (SJR) untuk pengajuan guru besar batas minimalnya 0,12. Adapun SJR Jurnal Hukum Unissula 0,22 sehingga sudah di atas batas minimal,” jelasnya.

SJR adalah pengukuran artikel ilmiah dengan  cara melihat sejauh mana dampak keilmuan yang diberikan oleh artikel ilmiah tersebut. Semakin luas dampak keilmuannya maka nilai SJR yang didapat semakin tinggi dan dinilai punya kredibilitas lebih tinggi juga.(TJ)