Bandara Ahmad Yani Gandeng Peternak Maggot Untuk Mengurai Sampah

Budidaya maggot di Bandara Ahmad Yani Semarang.
Sumber :
  • Istimewa

Semarang – PT Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah, menggandeng pembudidaya maggot untuk mengelola dan mengurai sampah organik di bandara tersebut yang menerapkan konsep Eco Airport dan Green Airport.

Pj Gubernur Jateng Cek Kondisi Ketenagakerjaan dan Perkembangan Usaha

Hal itu ditandai dengan pemberian bantuan tanggung jawab sosial perusahaan secara simbolis kepada Puhon Indonesia Lestari. Puhon adalah lembaga yang mengembangkan teknologi pengelolaan sampah dengan budidaya maggot sebagai pengurai sampah organik.

General Manager Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang Fajar Purwawidada mengatakan, bantuan senilai Rp111.750.000 akan digunakan untuk penyediaan peralatan budidaya maggot, alat pengolah sampah, dan alat transportasi pengambilan sampah di Bandara Internasional Ahmad Yani.

Nathan Tjoe A-On Muncul di Latihan Perdana Swansea City, Sinyal Kuat Main di Liga Inggris

Ia menambahkan, ini diperlukan penanganan serius terhadap sampah agar tidak berdampak buruk pada lingkungan. Menurutnya, Puhon Indonesia Lestari dapat mengajak masyarakat lain untuk dapat mengelola sampah dengan baik dan memilah sampah organik dan non-organik sehingga bisa menghasilkan nilai dan mengurangi sampah yang dikirim ke tempat pembuangan sampah akhir.

Ia mengungkapkan, pengelolaan sampah di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang saat ini dengan nilai residu buangan 50 persen sudah menerapkan pengelolaan sampah dengan budidaya maggot sebagai pengurai sampah organik. Sedangkan sampah non-organik yang mempunyai nilai ekonomi dijual, hasilnya  dipakai untuk pembiayaan operasional TPS di bandara setempat.

Diberhentikan dari Ketua KPU, Hasyim Asy'ari: Alhamdulillah Saya Dibebaskan Dari Tugas Berat KPU

Penerapan konsep Eco Airport dan Green Airport di Bandara Internasional Ahmad Yani, lanjut dia, juga dilakukan melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), penggunaan lampu hemat energi, pengelolaan sampah dan limbah, serta melakukan penghijauan penanaman 1.000 pohon di sekitar bandara.

”Melalui konsep eco airport, diharapkan operasional bandara dapat meminimalisasi dampak polusi, di antaranya polusi kebisingan (noise), getaran (vibration), udara (atmosphere), air (water), tanah (soil), sampah (solid waste), dan energi,” katanya.(TJ).