Survey SMRC : Isu Pelanggaran HAM Bisa Pengaruhi Pemilih pada Pilpres 2024
- SMRC TV
Jakarta – Lembaga survey Saiful Mujani Reseach and Consulting (SMRC) merilis hasil survey terkait isu-isu di sekitar para calon presiden yang akan berkontestasi pada Pilpres 2024. Salah satunya adalah isu pada kasus Prabowo Subianto diberhentikan dari dinas tentara karena dinilai bertanggungjawab pada kasus penculikan aktivis demokrasi 1998.
Hasil survey menunjukkan, hanya 38 persen yang tahu dan 62 persen yang tidak tahu kasus tersebut.
Dari 38 persen yang tahu, ada 44 persen yang yakin bahwa pemberhentian Prabowo dari dinas tentara oleh presiden BJ Habibie atas rekomendasi DKP itu adalah keputusan yang benar. Ada 41 persen yang tidak yakin dan 15 persen tidak menjawab.
Dari yang yakin itu benar, sebanyak 22 persen memilih Anies-Muhaimin, 40 persen memilih Ganjar-Mahfud, 33 persen memilih Prabowo-Gibran, dan masih ada 5 persen yang belum menjawab.
Sementara dari 41 persen yang tidak yakin keputusan itu benar, 22 persen memilih Anies-Muhaimin, 15 persen memilih Ganjar-Mahfud, 55 persen memilih Prabowo-Gibran, dan 7 persen belum menjawab.
Saiful menyimpulkan bahwa ada efek elektoral pengetahuan publik pada kasus pemberhentian Prabowo dari dinas tentara karena kasus penculikan aktivis.
“Ganjar-Mahfud menang di antara orang yang yakin bahwa keputusan pemberhentian Prabowo itu benar. Namun di antara yang tidak yakin, Prabowo akan menang satu putaran,” kata Peneliti Prof. Dr. Saiful Mujani M.A. lewat rilis tertulis, Jumat (9/12/23).
Karena itu, menurut Saiful, isu HAM tersebut penting untuk pertarungan antara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud.(TJ).