Ganjar Terkejut, Ketua KPU Divonis Lakukan Pelanggaran Karena Terima Pendaftaran Gibran

Ketua KPU RI Hasyim Asyari.
Sumber :
  • Istimewa

Viva Semarang

3 Paslon Walikota Salatiga Adu Visi Misi Dalam Debat Cawalkot Salatiga

"Kalau MK-nya juga kena, terus kemudian KPU-nya kena etika, apa yang kemudian kita bisa banggakan pada rakyat di proses pemilu ini?" tegas Ganjar. 

Begitu Ganjar Pranowo menanggapi vonis Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang memutuskan Hasyim Asy'ari dan enam anggota KPU terbukti melakukan pelanggaran kode etik pedoman perilaku penyelenggara pemilu. Hal itu karena Hasyim dkk menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka yang didaftarkan sebagai calon wakil presiden dan mengikuti tahapan pemilu. 

Kepala Desa dan Camat Di Boyolali Dilaporkan Karena Tidak Netral

DKPP memvonis Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari dan enam anggota lainnya karena melanggar kode etik terkait penerimaan pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Pemilu 2024. 

Ketua DKPP Heddy Lugito mengatakan Hasyim Asy'ari dijatuhi sanksi berupa peringatan keras terakhir. Selain Hasyim, anggota KPU RI lainnya, yakni Yulianto Sudrajat, August Mellaz, Betty Epsilon Idroos, Parsadaan Harahap, Idham Holik, dan M Afifuddin, juga dijatuhi sanksi peringatan. 

Tak Hadiri Pelantikan Presiden Prabowo, Kemana Luhut Pandjaitan?

Hasyim bersama enam anggota lain KPU RI diadukan oleh Demas Brian Wicaksono dengan perkara Nomor 135-PKE-DKPP/XII/2023, Iman Munandar B. (Nomor 136-PKE-DKPP/XII/2023), P.H. Hariyanto (Nomor 137-PKE-DKPP/XII/2023), dan Rumondang Damanik (Nomor 141-PKE-DKPP/XII/2023). 

Menanggapi hal itu, calon presiden Ganjar Pranowo mengaku terkejut dengan keputusan DKPP. Meski belum mengetahui hukuman apa yang akan diberikan, namun menurut Ganjar vonis dari DKPP tersebut bisa menjadi pembelajaran. 

"Saya belum tahu apa kemudian hukuman yang diberikan soal etika ini, maka ini mudah-mudahan menjadi pembelajaran bagi kita semua," kata Ganjar, setelah kunjungan di Kantor Waste4Change, Padurenan, Bekasi, Senin (5/2/2024). 

Capres pasangan Mahfud MD tersebut,  menyinggung pernyataan penutup dalam debat pamungkas capres di Jakarta Convention Center, Minggu (4/2/2024) malam. Menurutnya demokrasi mesti bisa dilaksanakan dengan baik, tidak boleh ada yang mengangkangi demokrasi, dan prosesnya berjalan dengan baik. 

"Kalau MK-nya juga kena, terus kemudian KPU-nya kena etika, apa yang kemudian kita bisa banggakan pada rakyat di proses pemilu ini?" kata Ganjar. 

Ganjar menyebut, wajar ketika akademisi hingga ilmuwan keluar dari kampus untuk menyatakan keprihatinannya terhadap demokrasi. Termasuk juga ketika tokoh agama, tokoh masyarakat, civil society juga bicara soal itu. 

"Ini alert untuk demokrasi kita. Hati-hati ya peluit sudah ditiupkan oleh rakyat kita, kalau kita tidak bisa memperbaiki hari ini maka selebihnya kepercayaan itu akan hilang. Maka, udah saya sampaikan cukup keras dalam closing statement saya kemarin," tegasnya.(TJ)