Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 4 Semarang Tembus 6,5 Juta Orang

Daop 4 Semarang catat 6,5 juta penumpang selama semester 2025.
Sumber :
  • KAI

Viva SemarangKAI Daop 4 Semarang mencatat pertumbuhan signifikan dalam kinerja angkutan penumpang pada Semester I tahun 2025. Selama periode Januari hingga Juni, total jumlah penumpang kereta api yang terdiri atas keberangkatan dan kedatangan di seluruh stasiun wilayah Daop 4 mencapai 6.589.544 orang, naik 5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 6.273.183 penumpang.

Cegah Pelemparan Batu ke Kereta, KAI Kerahkan Petugas Berpatroli di Jalur Rel

Rincian volume total pada 2025 menunjukkan bahwa jumlah penumpang naik/berangkat tahun 2025 dari stasiun Daop 4 mencapai 3.276.370 orang, meningkat 5% dari tahun 2024 yang mencatat 3.115.519 penumpang. Sementara itu, jumlah penumpang tiba/datang mencapai 3.313.544 orang, tumbuh 4,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan capaian 3.157.664 penumpang.

Manajer Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, mengatakan bahwa angka ini mencerminkan performa yang stabil, bahkan terus menanjak dari waktu ke waktu, sekaligus mengindikasikan masih tingginya permintaan masyarakat terhadap layanan transportasi berbasis rel.

Libur Sekolah Dongkrak Penumpang KAI Daop 4 Semarang Hingga 35 Persen

"Peningkatan volume penumpang ini berbanding lurus dengan performa operasional yang sangat baik, khususnya dalam hal On Time Performance (OTP) KA jarak jauh, yang menjadi salah satu parameter utama kepuasan pelanggan. Pada Semester I 2025, OTP keberangkatan tercatat mencapai 99%, sementara itu OTP kedatangan mencatatkan capaian 94%," ungkapnya.

Lebih lanjut, Franoto menjelaskan bahwa tren pertumbuhan ini turut diperkuat oleh kehadiran inovasi digital seperti sistem boarding face recognition, fitur carbon footprint di aplikasi Access by KAI, peremajaan dan peningkatan sarana, fasilitas, prasarana, serta pelayanan.

Tombol Panik Perlintasan KAI-DJKA: Cara Kerja Inovasi Penyelamat

"Kami terus berupaya membangun ekosistem layanan transportasi yang adaptif dan berorientasi pada keberlanjutan," ungkap Franoto.(TJ)