Apa Itu Happy Water? Narkoba Sachetan yang Disita Polisi di Semarang, Ini penampakannya
- TJ Sutrisno / dok
Ia mengungkapkan, para pelaku bisa meracik karena di rumah itu ada papan dengan petunjuk cara membuat happy water dan sabu. Para pelaku, lanjutnya, mendapat perintah dari seseorang bernama KA yang saat ini berstatus DPO.
KA memerintahkan untuk memproduksi sabu dan happy water dengan janji upah 500 juta rupiah yang akan diberikan setelah proses produksi selesai.
"Dalam seminggu, pelaku sudah memproduksi 2 ribu sachet happy water dan sabu 3 kg. Hasil produksi diduga akan diedarkan ke sejumlah kota besar yang memiliki fasilitas hiburan malam," kata Brigjen Mukti.
Barang-barang itu akan diedarkan di Jakarta di Bandung, Surabaya, Makassar, Kalimantan dan di kota besar di mana banyak tempat hiburan.
"Beruntung sebelum sempat beredar bisa kita ungkap," tegasnya.
Ia mengatakan bahwa memakai happy water sama dengan memakai ekstasi. Happy water ini digunakan dengan cara diseduh dengan air putih dan diminum sehingga bisa membuat tripping dan merasa bahagia, maka mereka menamainya happy water.
Pengungkapan kasus ini, kata Mukti, berkat informasi yang diterimanya dari Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta tentang masuknya sejumlah bahan kimia dasar produksi narkoba atau prekusor dari China dan Hongkong. Selama Januari sampai Maret 2024 sudah ada 7 paket prekusor yang masuk dari China dan Hongkong.