Bersih Bersih Desa, Relawan Angkut 1,7 Ton Sampah

Bersihkan Desa, Relawan Dan Warga Angkut 1,7 Ton Sampah
Sumber :

Semarang –Pembuangan sampah liar yang berada di Desa Gondoriyo, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, membuat masyarakat resah karena banyaknya sampah yang berserakan di jalan akses menuju Dusun Mranak dan Desa Penawangan. Guna membersihkan sampah dan menjaga kelestarian lingkungan Yayasan BINTARI bersama dengan PT Coca-Cola Europacific Partners Indonesia menyelenggarakan Aksi bersih sampah dan sarasehan.

Presiden Jokowi Ingatkan Potensi Kemarau Panjang, Himbau Petani Jaga Produktivitas

Kegiatan yang diikuti oleh 70 relawan dari berbagai pihak mulai dari relawan, unsur Pemerintah desa hingga pihak swasta ini berhasil mengangkut 1,7 ton sampah yang diambil dari berbagai lokasi oembuangan sampah liar.

Asisten Peneliti di Yayasan BINTARI, Kristanto Irawan Putra mengatakan Desa Gondoriyo dipilih sebagai lokasi aksi yang ideal karena terletak di jalan akses

Wujil Day Sajikan Keindahan Alam Bumi 'Serasi' Lewat Sport Tourism

menuju Dusun Mranak dan Desa Penawangan, dimana menurut informasi sebelumnya terdapat lokasi tempat pembuangan sampah liar yang cukup meresahkan.

" Survei lapangan yang dilakukan menemukan bahwa setidaknya di Desa Gondoriyo juga terdapat titik pembuangan sampah liar, yaitu di Hutan Karet sebelah Barat. Warga Desa mengamati bahwa pelaku pembuangan sampah membuang sampah di situ menggunakan sepeda motor saat kondisi sepi, atau dalam kondisi gelap (subuh saat berangkat kerja, atau pada malam hari)," jelas Kristanto saat dijumpai pada Minggu(2/6/2025).

Mas Kusumo, Langkah Inovatif RSUD Ambarawa Kurangi Antrian Pendaftaran Pasien

Dikatakan lebih lanjut oleh Kristanto, Peristiwa ini terjadi di satu sisi karena dimungkinkan kebiasaan belum peduli dengan lingkungan yang asri, tetapi juga di sisi lain karena kurangnya layanan pengelolaan sampah rumah tangga di tingkat dusun maupun desa. 

" Perlu diketahui, hingga saat ini, Desa Gondoriyo belum memiliki Tempat Pembuangan Sementara (TPS), dan pengelolaan sampahnya pun masih cukup terbatas. Seperti layanan pengangkutan ke TPA seminggu dua kali, disediakan oleh warga secara perseorangan," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
img_title