Klaten Kaya Mata Air, Tapi Ada Warganya Mengeluh Kekurangan Pasokan Air PDAM Sejak 3 Bulan

Warga demo di Kantor PDAM Karanganom Klaten.
Sumber :
  • tvone

Viva Semarang, Sepak Bola – Kabupaten Klaten Jawa Tengah terkenal dengan sumber airnya yang melimpah. Ada banyak. Sekali mata air yang mengalir sepanjang tahun, bahkan di musim kemarau pun tak pernah habis. 

9 Juta Lebih Orang Masuk Jateng Saat Libur Nataru

Lihat saja di Kecamatan Tulung, Polanharjo, Karanganom, Delanggu, serta Jatinom. Banyak umbul atau mata air yang sangat bening dan mengalir tanpa henti. Sampai-sampai dibuat kolam renang seperti Umbul Ponggok, hingga pabrik air mineral perusahaan besar di Umbul Cokro. 

Tapi sayangnya, itu tak berarti warganya selalu kecukupan air. Bahkan ada sebagain warga yang tinggal di kecamatan yang dekat dengan mata air justru sudah selama 3 bulan ini kekurangan air.

Jembatan Ambrol di Sragen, Jateng-Jatim Putus

Itu dirasakan warga di Kecamatan Karanganom. Mereka tak puas dengan pelayanan air bersih PDAM yang selama 3 bulan ini sering macet pada siang hari. 

Mereka pun melakukan unjuk rasa demo di kantor PDAM Tirta Merapi Cabang Utara di Desa Jurangjero, Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, pada Selasa (6/8/2024).

4 Pantai di Wonogiri, Pesona Pasir Putih yang Tak Jauh dari Solo

Mengutip dari tvOnenews, warga demo PDAM ini karena jengkel sudah tiga bulan ini suplai air bersih macet. Ratusan warga datang ke kantor PDAM dengan membawa galon dan tandon air kosong sebagai ungkapan protes.

Salah satu warga, Mujiyono mengaungkapkan, air PDAM hanya mengalir saat tengah malam. Tapi kalau siang, air tersendat bahkan tidak mengalir sama sekali.

"Sudah tiga bulan ini kalau siang macet, tidak mengalir sama sekali. Padahal warga rutin membayar tagihan bulanan," protes Mujiyono mewakili warga.

Warga pun resah karena tidak ada air untuk kebutuhan sehari-hari. 

"Mau masak gak ada air, mandi gak ada air. Ini kami menuntut PDAM menghidupkan aliran air bersih ke rumah-rumah warga siang dan malam," tegasnya.

Sementara itu, Direktur Teknik PDAM Tirta Merapi Klaten, Sigit Setyawan mengakui ada gangguan aliran air PDAM di rumah-rumah warga Desa Jurangjero.

"Selama Tiga bulan ini memang ada gangguan karena ada pengurasan umbul Jolotundo yang dilakukan seminggu dua kali sehingga aliran air ke Jurangjero terganggu," jelasnya dikutip dari tvOnenews.

Ia menambahkan, PDAM telah melakukan kajian teknis dan akan memasang pompa di dalam jaringan pipa. Perbaikan diperkirakan selesai dalam sepekan.

"Pompa sudah datang. Semoga minggu ini sudah bisa uji coba dan bisa beroperasi," jelasnya. 

Menanggapi itu, warga pun akan menunggu janji itu terealisasi dalam seminggu ini. Kalau tidak, warga akan kembali demo dan menyegel kantor PDAM.(TJ)